Monday, March 2, 2009

Obama Tantang Para Pelobi


Presiden Amerika Serikat Barack Obama menantang para pelobi yang mementingkan diri sendiri dan kelompoknya. Obama mengatakan tidak akan mundur dari pertarungan melawan kelompok kepentingan, yang selama ini diuntungkan berkat kedekatan mereka dengan Gedung Putih.

Obama menantang para pelobi dengan berdebat secara resmi, terutama saat penyusunan undang-undang tentang perubahan pembiayaan sistem kesehatan, energi, dan pendidikan.

Ada banyak pihak yang diuntungkan dengan kebijakan Gedung Putih selama ini, terutama kelompok-kelompok perusahaan karena mendapatkan kontrak-kontrak bisnis dari Gedung Putih. Namun, kontrak-kontrak bisnis itu merugikan keuangan negara dan merugikan rakyat.

Obama menegaskan bahwa semua itu harus diubah. ”Sistem yang kita miliki selama ini sudah menguntungkan para pelobi yang punya kekuatan besar dan hal ini sudah berlangsung lama. Namun, saat giliran saya, hal ini tidak bisa dibiarkan. Saya akan berjuang demi rakyat Amerika.”

Obama mencanangkan program stimulus ekonomi, penyelamatan perbankan, dan juga peningkatan anggaran untuk perbaikan sistem kesehatan agar terjangkau rakyat banyak. Obama juga mencanangkan peningkatan anggaran untuk perbaikan sistem pendidikan serta penyediaan dana jaring pengaman sosial bagi kaum papa Amerika.

Goyahkan parlemen
Semua rencananya itu akan ditata dalam bentuk undang-undang, yang menjadi pijakan Gedung Putih. Namun, para anggota Kongres AS mendapatkan tantangan dari para pelobi, yang ingin menggoyahkan anggota parlemen sehingga membatalkan niat Presiden Obama. Kubu Republik paling banyak menentang program Presiden Obama.

”Saya tahu langkah-langkah saya tidak berkenan di hati para kelompok kepentingan dan pelobi yang menerapkan bisnis gaya lama. Saya sadar, mereka akan mencanangkan sebuah perlawanan,” kata Presiden Obama.

Namun, Presiden Obama juga menjawab tegas dengan meniru ucapan terkenal dari pendahulunya, mantan Presiden George W Bush. ”Demikian juga halnya saya,” kata Presiden Obama, menegaskan bahwa dia pun tidak akan mundur dari ”perang” yang akan dilancarkan para pelobi.

Salah satu hal yang sudah umum diketahui adalah sebagian pelaku industri farmasi AS ingin meraup untung dengan membuat produk-produk baru berharga mahal. Hal ini membuat warga AS terpaksa membeli karena mereka tidak memiliki asuransi kesehatan dan tak memiliki pilihan lain.

KOMPAS, 1 Maret 2009

No comments: