Friday, October 28, 2011

Mengapa NATO Ingin Menjatuhkan Gaddafi ?


Ada beberapa fakta menarik bila kita mau menelisik lebih jauh atas situasi yang terjadi di Libya. Dalam pandangan Barat, Gaddafi adalah seorang diktator yang kejam dan konon mereka memiliki buktinya. Tetapi jika Anda belajar sejarah, maka Anda akan tahu bahwa dunia Barat tidak pernah mengusik dan mempermasalahkan para diktator, kecuali bila kepentingan dan agenda Barat mulai terganggu.


Pertanyaannya kemudian adalah, mengapa NATO mengerahkan begitu banyak usaha untuk menjatuhkan Gaddafi? Apakah untuk membantu pengunjuk rasa dan kaum pemberontak? Mungkin, ya! NATO membantu pemberontak asalkan mereka sejalan dengan kepentingan Barat. Namun adakah jaminan di kemudian hari, kelak mereka tidak berubah menjadi lebih kejam dibanding Gaddafi?

Inti sebenarnya, Gaddafi telah dipandang sebagai ancaman terhadap kepentingan NATO di Afrika.


Mungkin tidak terlalu menyeramkan kedengarannya. Namun, alasan pokok kenapa sebagian besar Afrika merupakan negara-negara yang paling merana di Dunia Ketiga adalah karena mereka terlilit utang dengan jumlah yang besar kepada negara-negara anggota NATO. Dalam hal ini, Libya berusaha untuk membebaskan diri dari perbudakan siklus utang kepada Eropa yang tak berujung itu. Bukankah ini dapat dipandang sebagai suatu sikap yang tak menghargai Uni Eropa?


Hal itu, kedengarannya seperti contoh yang baik bagi negara-negara Afrika lainnya untuk mengikuti apa yang telah dilakukan Libya. Namun, ketika Afrika menjadi lebih sehat, berarti penyakit dan orang sakit jadi berkurang. Ini berarti, uang yang diperoleh Barat sebagai penyedia layanan kesehatan menjadi lebih sedikit. Dan keuntungan dari monopoli obat di seluruh benua Afrika pun jadi merosot.


Sepertinya aneh bila ada seorang diktator yang mau mendedikasikan dirinya dengan mendidik dan mencerdaskan rakyatnya. Bukankah para diktator pada umumnya tidak menginginkan penduduknya menjadi cerdas dan kritis? Dengan demikian, mudah untuk dikontrol? Bahkan jika pendidikan dalam rezim Gaddafi dianggap bias sekalipun, namun dengan menawarkan pendidikan gratis bagi warganya ke luar negeri ??? Bukankah hal ini bertentangan dengan tuduhan Barat bahwa Gaddafi tidak memungkinkan (tak memberi kesempatan) bagi warganya untuk meninggalkan negaranya ???


Apakah ada yang terkejut melihat fakta ini? Sepertinya tidak!

Namun, ibaratnya, “jerami telah mematahkan punggung unta,” dan memaksa NATO untuk bertindak kepada Libya dengan kekerasan militer.


Negara-negara Barat dapat berdiri tegak karena ditopang oleh negara-negara miskin di Afrika dan Amerika Selatan yang terbelakang. Inilah sebabnya mengapa mereka selalu menghalangi upaya pembebasan dari negara-negara miskin itu selama seratus tahun terakhir. Bahkan ketika mereka tidak dapat lagi secara langsung mengontrol bangsa-bangsa lain sebagai koloni, mereka masih tetap mengendalikannya melalui sarana ekonomi. Dan ketika sarana ekonomi itu gagal, berarti militerlah yang bertindak.


Faktanya, NATO telah mendominasi PBB. Mereka memegang kekuasaan yang paling menentukan dalam struktur kekuasaan dunia itu, dan mereka ingin tetap seperti itu selamanya.

Gaddafi berencana untuk hanya mau menjual minyaknya bila dibeli dengan mata uang Dinar (emas) Afrika. Dia juga jadi ujung tombak sebuah gerakan untuk meninggalkan Dolar dan Euro yang rencananya diganti dengan sistem pertukaran mata uang berbasis emas. Suatu hal lain yang jelas-jelas tak akan ditolerir oleh Barat.


Fakta lain yang mencurigakan, China menunjukkan dukungan bagi Uni Afrika. Sebuah langkah yang cerdas, karena Cina kemudian akan dapat menggunakan dukungan suara dari Uni Afrika untuk mendapatkan lebih banyak kekuasaan dalam struktur kekuasaan global. Itu hanyalah alasan yang kasat mata, namun lebih banyak lagi motif yang tersembunyi di balik pintu tertutup Negeri Tirai Bambu itu.


Jika Anda ingat, hanya beberapa tahun lalu, AS berusaha sebagai pemasok untuk menjual hasil industri militer mereka ke Libya. Ketika Libya tidak tertarik untuk membeli karena telah menyiapkan perjanjian perdagangan dengan Rusia dan Cina, maka tiba-tiba NATO menyediakan dirinya sebagai kepanjangan tangan atas kekecewaan AS dengan alasan untuk menghancurkan Gaddafi dengan cap diktator.


Perang di Libya, sebenarnya bukan tentang membantu para pemberontak. Karena para pemberontak sebenarnya adalah geng-geng kepanjangan tangan NATO dan Israel yang sama seperti geng-geng di Tunisia, Mesir, Yaman dan Syria.

Pada akhirnya, ini adalah tentang upaya mengkonsolidasikan kekuasaan di tangan para bankir pemilik NATO yang tak ingin melepaskan cekikannya di seluruh dunia.

Thursday, October 27, 2011

Gaddafi Tak Seburuk Seperti yang Dipropagandakan Barat


Gaddafi pertama kali memperoleh kekuasaannya melalui suatu kudeta tak berdarah terhadap penguasa Libya waktu itu, Raja Idris, pada bulan September 1969. Sejak saat itu, Gaddafi telah menjadi seorang pemimpin Arab selama lebih dari 42 tahun. Hingga sejauh itu, tidak ada masyarakat yang berpikir ingin menyingkirkannya. Baru setelah generasi muda yang justru lahir dalam era kekuasaannyalah muncul ide perubahan yang berujung pada pemberontakan. Kita semua tahu, bahwa mayoritas orang-orang yang menentang Gaddafi adalah pemberontak usia muda, yang tidak pernah tahu tentang sejarah negara mereka sendiri! Sungguh ironis!


Gaddafi adalah Orang Besar (The Great Man) yang telah berhasil membuat Sungai besar untuk irigasi di Libya yang mungkin merupakan proyek rekayasa terbesar dan paling kompleks di dunia. Untuk mewujudkan proyek irigasi itu Gaddafi memerlukan waktu lebih dari 20 tahun dengan biaya lebih dari 30 miliar dolar. Dan semua uang yang digunakan untuk membangun proyek ini adalah murni dari Libya. Tak ada uang satu dolar pun yang dipinjam dari dunia luar. Proyek ini merupakan investasi masa depan yang besar dengan sistem irigasi yang kompleks, sehingga ada yang menjuluki sebagai Delapan Keajaiban Dunia.


Proyek ini sangat membantu para petani Libya untuk mengolah tanahnya dan untuk menyediakan air segar yang melimpah, sehingga mampu untuk menumbuhkan tanaman dengan jaminan keberlanjutan dan mampu menghasilkan produksi yang cukup bagi kebutuhan warganya. Bahkan karena dibutuhkan tenaga kerja yang banyak, akhirnya mampu menarik minat para buruh migran dari Mesir yang kelebihan penduduk. Sehingga selain menguntungkan Mesir hasil produksinya diekspor ke negara-negara lain yang selanjutnya akan merangsang tumbuhnya perekonomian Libya lebih lanjut. Sebuah proyek berkelanjutan jangka panjang, yang dikritik dengan rasa iri oleh Barat, karena Libya menjadi sebuah negara yang dapat mencukupi kebutuhan pokoknya sendiri tanpa perlu mengimpor dan tanpa utang ke negara lain.


Mungkin, Libya-lah negara yang telah memiliki sistem perawatan kesehatan terbaik di seluruh Afrika, dimana kematian per 1000 bayi menurun dari tahun ke tahun, Saat ini angkanya sekitar 18/1000 bayi yang merupakan angka kematian bayi terendah daripada kebanyakan negara-negara di Afrika. Angka dari WHO tahun 2000 menunjukkan bahwa 71% penduduk memiliki akses yang baik kepada air bersih, dan bahkan dari data tahun 2006, 97% penduduk Libya memiliki akses yang baik terhadap sanitasi.


Wajib Belajar dalam sistem pendidikan Jamahiriya Libya adalah gratis untuk semua orang dari sekolah dasar sampai ke universitas dan bahkan hingga pendidikan pasca-sarjana, baik di Libya maupun di luar negeri. Pendidikan pra-universitas dibagi menjadi pendidikan dasar, persiapan, dan sekunder. Sekolah ada di mana-mana. Untuk warga yang masih nomaden (hidup berpindah-pindah), ada fasilitas sekolah dan guru keliling (mobile). Pendidikan adalah wajib bagi semua warga, sejak usia 6 hingga 15 tahun.


Pada tahun 1990 Libya dikenakan sanksi oleh Amerika Serikat. Sanksi tersebut membatasi jumlah minyak Libya yang diizinkan untuk ekspor serta membatasi jumlah impor barang-barang yang diperbolehkan, termasuk barang-barang medis dan kebutuhan untuk industri.

Pada tahun 2001, UU yang memberi sanksi ke Libya ini diubah lebih keras lagi untuk memungkinkan presiden AS bisa menghukum perusahaan-perusahaan non-AS yang berinvestasi lebih dari $ 20 juta per tahun di sektor energi di Libya atau Iran.


Gadaffi pernah mengusulkan dibentuknya Negara Uni Afrika (United States of Africa). Dia menyatakan ini pada bulan Juni 2007 di Guinea dan sekali lagi pada bulan Februari 2009 di Ethiopia.

Dia berkata “Saya akan terus berupaya keras agar kita sebagai negara-negara berdaulat mau bekerja sama demi terwujudnya Negara Uni Afrika (United States of Africa).” BBC melaporkan bahwa Gaddafi juga telah mengusulkan “kekuatan militer tunggal Afrika, mata uang tunggal dan paspor tunggal untuk semua warganya sehingga mereka bisa bebas bergerak dan berkeliling tanpa hambatan di seluruh benua Afrika.


Jika terjadi, hal ini akan membuat negara tersebut menjadi negara dengan jumlah penduduk paling banyak nomor 3 di dunia setelah China dan India. Bila mereka bersatu, maka mereka akan memiliki kekuatan lebih besar dalam mempengaruhi dunia, dan risiko ancaman pun menjadi jauh berkurang. Jangan lupa, bahwa kebanyakan negara-negara di Afrika, dahulunya satu tubuh, akan tetapi mereka kemudian dipecah oleh Inggris dan Prancis.

Ingatlah pepatah ini: “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh (United we stand, divided we fall).”


Tokoh yang jadi idola Gaddafi adalah Omar Mukhtar yang berjuang melawan invasi Italia di Libya antara tahun 1911 – 1931. Mereka berperang selama 20 tahun di padang gurun melawan kekuatan militer Italia yang modern. Dapatkah Anda percaya akan hal itu? 20 tahun berperang di padang gurun? 20 tahun bukanlah waktu yang pendek untuk berperang, dan fakta itu benar adanya.

Dia berjuang untuk kemerdekaan, harkat dan martabat tanah airnya dan melindunginya dari serangan barbar oleh bangsa asing.


Dia tidak akan pernah menyerah, padahal dia mulai berjuang ketika usianya sudah menginjak 50 tahun dan tertangkap ketika usianya sudah 70 tahun. Tapi diusia tersebut (ketika Omar Mukhtar tertangkap), dia masih sebagai seorang pejuang.

Dia kemudian dihukum gantung di depan rakyatnya sendiri, tapi kata-kata terakhirnya (tanpa rasa takut sedikit pun), adalah: “Innaa lillaahi wa innaa ilayhi raaji’uun

Tuesday, October 25, 2011

Pancasila sebagai Master Plan


Jadi bagi saudara-saudara, yang saya peringatkan dengan ini apa? Dididik sebagai tenaga pengajar, ya.

Saya ulang, sekarang harus berpijak pada Pancasila sebagai Master Plan.
Apa tekanan Master Plan sesungguhnya? Kolonialisme !
Kolonialisme yang berpangkal kepada feodalisme harus hapus dari permukaan bumi !!!
Kata siapa ?!

Jangan salahkan Si Isa yang mau menyelamatkan Pancasila, dong ….
Bahaya itu ! Jangan dikemukakan !
Lho, apa saya dilarang mendukung Pancasila ?!

Satu segi, ya. Tapi segi yang lain, ini sudah majemuk nilainya.
Segi yang lain (lagi), bahwa kalau Pancasila tidak didukung oleh iman, akibatnya bisa terjerumus ke dalam “abses” (bengkak bernanah).

Maka saya tunjuk saudara sebagai pendakwah berpijak kepada Garis Iman. Sehingga takwa disamping (untuk) menghilangkan majemuk, (juga) membentuk kualitas. Kualitas itu adalah iman.


Untuk apa ?!
Nah, ini yang saya mau tanya. Ini yang saya mau peringatkan, membentuk manusia yang berkualitas.
Untuk apa ?!
Supaya jangan menjadi penghalang pembangunan.

Kedua, menghadapi kurun kedua.
Sebelum kurun kedua ini (tegak), akan timbul perang peradaban, (yakni) musnahnya peradaban ini.
Kesimpulan ini bukan (hasil) naturalisme empiris, ambil dari kenyataan, … begini, … begini, seperti yang dilakukan sekarang. Kalau kita ambil dari kenyataan, apa bukan bikin rumah dari rumah ?!

Saya mau bertanya dalam analitik. Ada nggak, yang dari fakultas teknik, kalau mau bikin rumah dari rumah ??? Yaitu menarik kesimpulan dari kenyataan. Apa tidak bikin rumah dari rumah ?!

Tapi, ingat dalam arsitektur membikin suatu rumah harus berdasar satu gagasan. Yang sekarang dikatakan dalam arsitek itu adalah cetak biru. Bahasa lain, apa cetak biru? Blue print.


Kalau saya katakan demikian ini, bukan mengambil dari kenyataan, sehingga bersifat naturalis. Tapi ini dari cetak biru alam semesta dan gaya, yaitu al-Quran menurut Sunnah Rasul.

Sehingga, kalau orang berpikir, berdasar ini …, berdasar itu …, maka perang ini tidak bisa dihindari. Ini apa bukan membikin rumah dari rumah yang ada ?!

Dilihat dari segi-segi analitik, kenapa saya katakan saudara-saudara ini harus lepas dari nilai majemuk, kemudian benar-benar membentuk nilai analitik sebagai salah satu nilai ilmiah.
Yang saya minta dicamkan oleh saudara-saudara, (adalah) kata-kata Max I Dimont –tapi jangan dibilang saya menghasut.
Ingat, kata Max I Dimont, perguruan tinggi sekarang (adalah) kelanjutan dari Talmudisme.

Nah, inilah sudah saya bicarakan pada saudara-saudara, penertiban berpijak kepada Pancasila sebagai Master Plan.
Kenapa ?
Sesungguhnya Pancasila itu benar-benar memperhitungkan semua tipu daya imperialisme.


Cuma kenapa tidak berhasil sekarang ?
Yang saya mau tanya kepada saudara-saudara, apa bukan karena dia (Pancasila, sudah di) dekolonisasi ???

Saya katakan dekolonisasi, koloni sama dengan daerah jajahan.
Tapi dekolonisasi diartikan di zaman Belanda adalah penyisipan atau penyusupan.
Lebih baik penyisipan dah, (yakni) segolongan pribumi yang sudah mendukung ide dan gagasan penjajah ke tengah masyarakat pribumi, dengan tujuan untuk mengganjal ide-ide pribumi. Ide pribumi kan mau melepaskan diri.

Coba saudara ingat lembaga pendidikan dulu zaman Belanda.

Volkschool dan Schakelschool kemudian ditambah HIS (Hollandsch Inlandsche School), sama dengan (pendidikan) dasar, ya? (Lantas) MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs), lanjutan pertama. AMS-HBS (Algemene Middelbare School)- HBS (Hogere Burger School), lanjutan atas, tambah perguruan tinggi.


(Itu semua) oleh karena datang Belanda, ya?
Begitu datang Jepang, maka semua (pendidikan) kalau (hanya) berbau Belanda saja, bisa terkencing-kencing, ya?
Oleh (karena) itu, cepat-cepat aja Volkschool - Schakelschool dan HIS, diubah (jadi) SD (Sekolah Dasar). MULO, diubah jadi SMP (Sekolah Menengah Pertama). AMS – HBS, diubah jadi SMA (Sekolah Menengah Atas).

Siapa yang sudah berpengalaman dalam lembaga-lembaga (pendidikan) ini?
Siapa ?!
Sehingga dikala penyerahan kedaulatan, kita terima semua guru-guru itu menjadi guru Republik Indonesia.
Apa bukan dekolonisasi?
Sejenis dekolonisasi. Tapi jangan dibilang saya menuduh dekolonisasi.
Tidak !!!
Saya hanya bertanya. Apa ini bukan dekolonisasi?


Kemudian kita proklamirkan kemerdekaan RI, setelah Linggarjati, kita disudutkan oleh Belanda. RI ini hanya tinggal Yogya tambah Aceh.
Di luar itu, dia milikilah Negara Pasundan. Coba, ada orang Sunda nggak di sini. Oh, saudara Yana (Yana Suryana, alm.), ini siapa presidennya? Raden Aria Wiranatakusumah.
Negara Sumatera Timur, siapa presidennya? Doktor Tengku Mansur.
Siapa presiden dan perdana menteri Negara Indonesia Timur?
Siapa Tjokorda Gde Raka Soekawati (beristri orang Prancis)?
Siapa Sultan Hamid Alkadrie (beristri orang Belanda)?
Siapa presiden Negara Belitung?
Siapa presiden Negara RMS (Republik Maluku Selatan)?
Siapa macam-macam?

Sehingga negara-negara ini semua mempunyai anggota DPR, seperti Negara RI yang di Yogya tambah Aceh. Begitu dengan perjanjian RIS, semua menjadi negara serikat.

Dari yang dibikin oleh Belanda, begitu penyerahan kedaulatan, (semua) masuk. Kita hanya (tinggal) timbang terima. Guru pendidikan, ambtenaar, persis …, susah mengucapkannya ya?


Apa sesudah dibentuk menjadi tenaga pengajar, kayak itu?
Nggak usah mengajar, pulang aja mulai besuk, dah!
Pulang aja, arang habis besi binasa.
Ujungnya bukan begitu, malah mau mengeramkan telur Yahudi di bawah ayam RI.

Itulah (yang) saya minta perhatian saudara-saudara.
Kenapa saya katakan begini?
Nggak bisa ditawar lagi, nih.
Perang peradaban sudah di pelupuk mata. Bangsa Indonesia harus diselamatkan.
Karena kata Allah, siapa yang tidak iman akan dihancurkan oleh Allah.
Pada ujung ini, yang sebutannya “hattaa yalija l-jamalu fiy sammi l-khiyaath.” (al-A'raaf: 40).
Untuk memberesi iman.
Untuk menyelamatkan (dari) “balaaun min rabbikum ‘adhiim.”

Saya mengharapkan bangsaku RI yang kucinta, yang telah bertumpah darah ini, mudah-mudahan bisa mengantar bangsa Indonesia khasanah dunia, khasanah akherat.


Ini yang saya minta perhatian saudara-saudara.
Saya tanya lagi, untuk apa saudara-saudara ini dididik menjadi tenaga pengajar?
Kalau (hanya) mau mengeram (telur) Yahudi oleh ayam RI, besuk aja bubarkan !!!
Nggak usah (dilanjutkan), arang habis besi binasa seperti yang sudah.

Demikianlah, saya antar, ya?
Masalah sudah kita bicarakan, Master Plan.
Untuk apa saya bicarakan?
Kalau tidak, nggak pernah saudara ketahui bahwa Pancasila ini satu induk strategi dalam pembangunan Indonesia.

Kenapa saya ulang?
Sudah berapa lama saya bicarakan Garis Iman?
Kalau tidak begitu, saudara tidak akan memahami Garis Iman satu strategi pembantu untuk Pancasila sebagai Master Plan.


Kok, belat-belit, belat-belit …, tidak pernah to the point?
Begitu caranya. Seperti tadi saya katakan, memang dasar aja musti, kalau tidak berhenti-henti (butuh waktu) 24 jam. Memangnya berpikir dan budaya ini seperti mengkarbitkan buah pepaya?
Bisa tidak ?! Nggak bisa !!!
Sebab saudara lihat, untuk membetulkan sekedar terjemahan Surat al-Faatihah, belum lagi membetulkan Shalat, makan waktu 3 bulan.

Saudara, kan tidak ngerti ketika dikatakan al-Quran satu bahasa, apa bentuk bahasa Quran. Kan, nggak ngerti tujuannya? Dan itu for breeding untuk membetulkan terjemahan Surat al-Faatihah.
Kenapa nggak sekaligus? Nggak bisa !!! Dalam pendidikan, kok sekaligus. Itu mencar nanti, bisa pecah tengkorak dah, katanya. Tak sanggup.

Padahal kesalahan (terletak) dalam “kallimu n-naasa ‘alaa qadri ‘uqulihim.”
Cukup dah, saya antar begini.

(Bapak Muhammad Isa, Kuliah Peningkatan Tenaga Pengajar, 22 Agustus 1991 di Yogyakarta)

Friday, October 21, 2011

Kolonel, Sumpahmu Tunai Sudah !!!


Muammar al-Qaddafi (معمر القذافي), yang lahir dan dibesarkan di sebuah tenda Badui di suatu gurun dekat Sirte (Sidra) pada tanggal 7 Juni 1942 itu dikabarkan telah meninggal dunia hari Kamis, 20 Oktober 2011 pada umur 69 tahun.

Kepada televisi al-Jazeera, Pejabat Dewan Transisi Nasional/NTC melaporkan bahwa Qaddafi telah ditangkap di kota kelahirannya, Sirte, hari Kamis pagi (20/10/2011), dan dilaporkan meninggal karena terluka parah pada kepala dan kedua kakinya. Tapi ada juga yang melaporkan bahwa dia meninggal karena ditembak kepalanya dengan pistol.


Meskipun sering disebut sebagai "Kolonel Qaddafi", ia sebenarnya hanya berpangkat Letnan saat merebut kekuasaan dengan menyingkirkan Raja Idris melalui Revolusi al-Fatah pada tahun 1969.

Kekuasaannya yang hampir 42 tahun telah menempatkan posisi Qaddafi sebagai penguasa non-kerajaan terlama keempat sejak tahun 1900 dan juga terlama sebagai pemimpin dan penguasa Arab. Dia bahkan dijuluki sebagai 'the Brother Leader', 'Guide of the Revolution', dan juga 'King of Kings’.


Pemimpin Libya yang sering nyeleneh itu pernah bersumpah tidak akan meninggalkan wilayah Libya meski apa pun yang terjadi. Dia bertekad untuk tetap bertahan di wilayah nenek moyangnya tersebut. Dan kini, sumpah Sang Kolonel yang cukup ganteng di masa mudanya itu tunai sudah.

"Mereka meminta saya untuk pergi. Itu sebuah lelucon. Saya tidak akan pernah meninggalkan wilayah nenek moyang saya yang telah mengorbankan dirinya bagi saya," ujar Qaddafi di hadapan para pendukungnya di kota Zawiyah, sekitar 50 kilometer di sebelah barat Tripoli.


"Saya siap mengorbankan diri saya bagi rakyat dan saya tidak akan pernah menyerah di tanah yang dihiasi oleh darah nenek moyang saya yang berjuang melawan penjajah kolonial Inggris dan Italia," katanya berapi-api pada hari Sabtu 16 Juli 2011 yang lalu seperti dilansir kantor berita AFP, pada keesokan harinya, Minggu (17/7/2011).

"Para tikus-tikus itu telah menyandera orang-orang kita di wilayah Benghazi, Misrata dan wilayah pegunungan bagian barat. Mereka bahkan dijadikan perisai manusia. Lima juta pasukan bersenjata Libya akan mendatangi mereka demi membebaskan kota-kota tersebut," tegas Qaddafi waktu itu.


Pernyataan Qaddafi tersebut sontak memicu serangan roket dari NATO di wilayah Tripoli, Libya. Hingga akhirnya … tamatlah ooohh, riwayatnya!

Walau bagaimanapun, engkau adalah pemimpin sejati yang unik dan langka.


Inna lillahi wa inna ilayhi raji'un
Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu ‘anhu.

Selamat jalan Kolonel ….

Tuesday, October 18, 2011

The He-iStory of Steven Jobs


“Most of the great work in this world was done by men and women who
didn’t believe that what they were doing was impossible. Talent is certainly beneficial, but only the right attitude can release it to reach its potential.“

--- Steven Jobs (1955 – 2011)


Jobs yang lahir di San Francisco, California itu pada masa kecilnya diadopsi oleh Paul dan Clara Jobs dari Mountain View, California, yang lantas menamainya Steven Paul. Paul dan Clara kemudian juga mengadopsi anak perempuan yang diberi nama Patti. Orang tua biologis Jobs adalah Abdul Fattah Jandali, seorang profesor ilmu politik berkebangsaan Suriah yang kemudian menikah dengan Joanne Simpson, seorang sarjana berkebangsaan Amerika Serikat yang kemudian menjadi patolog bahasa wicara. Dari orang tua biologisnya ini Jobs memiliki adik perempuan, Mona Simpson, seorang penulis novel.

Jobs bersekolah di Cupertino Junior High School dan Homestead High School di Cupertino, California, dan sering menghadiri kuliah setelah sekolah di Hewlett-Packard Company di Palo Alto, California. Ia kemudian dipekerjakan di sana dan bekerja bersama Steve Wozniak sebagai karyawan musim panas. Tahun 1972, Jobs lulus dari sekolah menengah atas dan mendaftar masuk Reed College di Portland, Oregon. Meski ia keluar kuliah setelah satu semester, ia melanjutkan audit kelasnya di Reed, seperti kelas kaligrafi, dengan tidur di lantai kamar temannya, mengembalikan botol-botol Coke demi mendapatkan uang, dan mendapatkan makanan gratis mingguan di wihara Hare Krishna setempat. Dari pengalaman ini, Jobs kemudian berkata, "Jika aku tidak menghadiri kuliah tunggal di perguruan tinggi itu, maka Mac tidak akan memiliki beragam huruf cetak ataupun huruf dengan spasi sejajar."


Pada musim gugur 1974, Jobs kembali ke California dan mulai menghadiri petemuan Homebrew Computer Club bersama Wozniak. Ia mengambil pekerjaan sebagai teknisi di Atari, sebuah perusahaan pembuat berbagai permainan video populer, dengan tujuan utama menabung uang untuk melakukan perjalanan spiritual ke India.

Jobs kemudian berangkat ke India untuk mengunjungi Neem Karoli Baba di Kainchi Ashram-nya bersama seorang teman dari Reed College yang kelak menjadi karyawan Apple pertama, Daniel Kottke, untuk mencari pencerahan spiritual. Ia kemudian menganut agama Budha dan pulang dalam keadaan kepala tercukur dan mengenakan pakaian tradisional India. Pada waktu itu, Jobs sedang bereksperimen dengan obat psikedelik dan menyebut pengalaman LSD-nya sebagai "satu dari dua atau tiga hal terpenting yang pernah dilakukan dalam kehidupan dirinya". Ia mengatakan bahwa orang-orang di sekitarnya yang tidak termasuk dalam silsilah lintas budayanya tidak akan dapat memahami sepenuhnya setiap pemikirannya.

Jobs kembali ke pekerjaan sebelumnya di Atari dan diberikan tugas menciptakan papan sirkuit untuk permainan Breakout. Menurut pendiri Atari Nolan Bushnell, Atari menawarkan $100 untuk setiap chip yang dihapuskan di mesin ini. Jobs punya sedikit ketertarikan atau pengetahuan dalam desain papan sirkuit dan membuat persetujuan dengan Wozniak untuk membagi bonusnya sama rata jika Wozniak mampu meminimalkan jumlah chip. Atari sangat terkejut karena Wozniak mengurangi jumlah chip sebanyak 50 buah, sebuah desain yang sangat ringkas dan rumit sampai-sampai mustahil untuk menciptakannya kembali di jalur perakitan. Pada waktu itu, Jobs memberitahu Wozniak bahwa Atari hanya memberi mereka $700 bukannya $5000 (50 x $100) dan Wozniak pun mendapat bagian $350.


Tahun 1976, Steve Jobs, Steve Wozniak dan Ronald Wayne, dengan pendanaan dari manajer pemasaran produk dan teknisi semi-pensiun Intel A.C. "Mike" Markkula Jr., mendirikan Apple. Sebelum mendirikan Apple bersama-sama, Wozniak adalah peretas barang elektronik. Jobs dan Wozniak telah berteman selama bertahun-tahun, bertemu tahun 1971 ketika teman mereka, Bill Fernandez, memperkenalkan Wozniak yang berusia 21 tahun kepada Jobs yang berusia 16 tahun. Steve Jobs berusaha membuat Wozniak tertarik merakit komputer dan menjualnya. Ketika Apple terus meluas, perusahaan mulai mencari eksekutif berpengalaman untuk membantu mengelola ekspansinya.


Tahun 1978, Apple merekrut Mike Scott dari National Semiconductor untuk menjabat sebagai CEO yang berujung pada tahun-tahun kelam. Tahun 1983, Steve Jobs berhasil memancing John Sculley keluar dari Pepsi-Cola untuk menjabat sebagai CEO Apple dengan sebuah pertanyaan, "Apakah kau mau menjual air gula sepanjang hidupmu, atau kau mau bekerja bersamaku dan mengubah dunia?" Pada tahun berikutnya, Apple menyiarkan iklan televisi Super Bowl berjudul "1984". Pada pertemuan pemegang saham tahunan Apple tanggal 24 Januari 1984, Jobs yang emosional memperkenalkan Macintosh kepada hadirin yang sangat antusias. Andy Hertzfeld menggambarkan suasana tersebut sebagai "pandemonium." Macintosh berhasil meluncurkan komputer kecil pertama yang sukses secara komersial bagi pengguna antarmuka grafis. Pengembangan Mac dimulai oleh Jef Raskin, dan akhirnya diambil alih oleh Jobs.

Meski Jobs digambarkan sebagai direktur Apple yang persuasif dan karismatik, sejumlah karyawannya pada waktu itu menggambarkannya sebagai manajer yang selalu berubah pikiran dan temperamental. Penurunan penjualan di seluruh industri menjelang akhir 1984 mengakibatkan keretakan hubungan kerja Jobs dengan Sculley, dan pada akhir Mei tahun 1985 –setelah ketegangan internal dan pengumuman PHK besar-besaran– Sculley mengakhiri jabatan Jobs sebagai kepala divisi Macintosh.


Pada saat itu, Jobs lantas mendirikan perusahaan komputer lain, NeXT Computer. Seperti Apple Lisa, teknologi NeXT sangat maju; namun, industri ini menganggapnya sebagai barang mahal. Jobs memasarkan produk NeXT di bidang ilmiah dan akademik karena teknologi baru yang inovatif dan eksperimental yang dimilikinya (seperti kernel Mach, chip pemroses sinyal digital, dan port Ethernet terpasang tetap).

NeXTcube digambarkan oleh Jobs sebagai komputer "antarpribadi", yang ia percayai sebagai tahap selanjutnya setelah komputer "pribadi". Ini berarti jika komputer memungkinkan orang-orang berkomunikasi dan berkolaborasi bersama dengan cara yang mudah, maka komputer dapat menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi komputer "pribadi".

Pada masa ketika surel (e-mail) hanyalah teks biasa bagi sebagian besar orang, Jobs suka mendemonstrasikan sistem surel NeXT bernama NeXTMail, sebagai contoh dari filosofi "antarpribadi"-nya. NeXTMail adalah salah satu surel pertama yang mendukung grafis dan audio tempelan yang dapat dilihat dan diklik di dalam surel.

Jobs menjalankan NeXT dengan obsesi demi kesempurnaan estetika, yang dibuktikan dengan beberapa hal seperti selubung magnesium NeXTcube. Hal ini menaruh harapan yang terlalu besar pada divisi perangkat keras NeXT. Hingga pada tahun 1993, setelah hanya berhasil menjual 50.000 unit mesin, NeXT beralih sepenuhnya ke pengembangan perangkat lunak melalui peluncuran NeXTSTEP/Intel.


Pixar dan Disney

Tahun 1986, Jobs membeli The Graphics Group, divisi grafis komputer dari Lucasfilm senilai $10 juta, kemudian diganti namanya menjadi Pixar.

Perusahaan baru ini, yang dulunya berpusat di Kerner Studios milik Lucasfilm di San Rafael, California, kemudian dipindahkan ke Emeryville, California. Pada awalnya perusahaan ini dimaksudkan sebagai pengembang perangkat keras grafis canggih. Namun setelah bertahun-tahun gagal menjual Pixar Image Computer, perusahaan ini kemudian dikontrak oleh Disney untuk memproduksi sejumlah film dengan fitur animasi komputer yang kelak didanai bersama dan didistribusikan oleh Disney.


Film pertama yang diproduksi sebagai hasil kerjasama ini adalah Toy Story, yang akhirnya membawa ketenaran dan pujian kritikus kepada studio ini ketika dirilis tahun 1995. Lebih dari satu dasawarsa selanjutnya, di bawah pimpinan kreatif Pixar, John Lasseter, perusahaan ini mampu memproduksi film hit box-office, A Bug's Life (1998), Toy Story 2 (1999), Monsters, Inc. (2001), Finding Nemo (2003), The Incredibles (2004), Cars (2006), Ratatouille (2007), WALL-E (2008), Up (2009) dan Toy Story 3 (2010).

Finding Nemo, The Incredibles, Ratatouille, WALL-E, Up dan Toy Story 3 masing-masing menerima Academy Award for Best Animated Feature, sebuah penghargaan yang diperkenalkan pertama kali tahun 2001.


Tahun 2003 dan 2004, karena kontrak Pixar dengan Disney habis, Jobs dan pimpinan eksekutif Disney Michael Eisner mencoba menegosiasikan kerjasama baru namun akhirnya gagal. Kemudian pada awal 2004 Jobs mengumumkan bahwa Pixar akan menjadi mitra baru untuk mendistribusikan film-filmnya setelah kontrak dengan Disney berakhir.

Bulan Oktober 2005, Bob Iger menggantikan Eisner di Disney, dan Iger dengan cepat membangun hubungan baru dengan Jobs dan Pixar. Tanggal 24 Januari 2006, Jobs dan Iger mengumumkan bahwa Disney setuju membeli Pixar dalam bentuk transaksi saham penuh senilai $7,4 miliar. Setelah persetujuan dicapai, Jobs menjadi pemegang saham tunggal terbesar The Walt Disney Company dengan penguasaan sekitar 7% saham perusahaan tersebut. Saham Jobs di Disney jauh melampaui milik Eisner yang hanya 1,7%, dan melampaui saham anggota keluarga Disney, Roy E. Disney, yang hingga kematiannya tahun 2009 hanya memegang sekitar 1% saham perusahaan. Jobs bergabung dengan dewan direktur perusahaan setelah penyelesaian penggabungan perusahaan. Jobs juga membantu mengawasi bisnis animasi gabungan Disney dan Pixar dengan jabatan pada komite pengawas khusus beranggotakan enam orang.

Tahun 1996, Apple mengumumkan bahwa mereka membeli NeXT senilai $429 juta. Persetujuan ini akhirnya membawa Jobs kembali ke perusahaan yang ia dirikan bersama. Jobs menjadi kepala de facto setelah CEO Gil Amelio diturunkan bulan Juli. Ia secara formal menjabat sebagai pimpinan eksekutif interim pada September 1997.


Pada bulan Maret 1998, demi mengonsentrasikan usaha Apple untuk mendapat laba, Jobs menghentikan sejumlah proyek, seperti Newton, Cyberdog, dan OpenDoc. Dalam bulan-bulan selanjutnya, banyak karyawan yang khawatir bertemu langsung Jobs di dalam lift, "takut bahwa mereka kehilangan pekerjaan begitu pintu dibuka.” Namun pada kenyataannya, eksekusi kilat Jobs jarang terjadi. Walau demikian beberapa korban sudah cukup untuk meneror seluruh karyawan perusahaan. Jobs juga mengubah program lisensi untuk tiruan Macintosh, sehingga para pembuat komputer harus mengeluarkan biaya mahal untuk terus memproduksi barang.

Melalui pembelian NeXT, sebagian teknologi perusahaan ini masuk dalam produk-produk Apple, terutama NeXTSTEP yang kemudian berubah menjadi Mac OS X. Di bawah arahan Jobs, perusahaan ini meningkatkan penjualannya dengan pesat melalui pengenalan iMac dan produk-produk baru lainnya. Sejak itu, desain menarik dan merek yang kuat berjalan dengan lancar bagi Apple. Pada Macworld Expo 2000, Jobs secara resmi menghapus embel-embel "interim" dari gelar jabatannya di Apple dan menjadi CEO permanen. Jobs berkelakar pada waktu itu bahwa ia akan memakai gelar 'iCEO.'


Dalam beberapa tahun kemudian, perusahaan ini mulai bercabang, memperkenalkan dan memperbarui peralatan digital lainnya. Melalui pengenalan pemutar musik portabel iPod, perangkat lunak musik digital iTunes, dan iTunes Store, perusahaan ini merambah bidang elektronik konsumen dan distribusi musik. Tahun 2007, Apple memasuki bisnis telepon seluler melalui pengenalan iPhone, sebuah telepon seluler dengan tampilan multi-sentuh yang juga memiliki fitur iPod dan, dengan peramban web mobile-nya sendiri, berhasil mengubah dunia peramban web mobile. Dengan terus mendorong inovasi, Jobs juga mengingatkan karyawannya bahwa "seniman sejati mengirimkan karyanya", yang berarti bahwa mengirimkan produk pada waktunya sama pentingnya seperti inovasi dan desain menarik.


Jobs dikagumi juga dikritik atas kemampuan persuasi dan kewirausahaannya yang berjalan sempurna, yang dijuluki sebagai "kawasan pengalihan kenyataan" dan terbukti selama pidato intisari yang dikenal dengan sebutan "Stevenote" pada Macworld Expos dan Apple Worldwide Developers Conferences.

Tahun 2005, Jobs menanggapi kritik atas program daur ulang Apple yang buruk untuk sampah elektronik di AS dengan mengecam pendukung lingkungan dan pendukung lainnya pada Pertemuan Tahunan Apple di Cupertino bulan April. Tetapi, beberapa minggu kemudian, Apple mengumumkan bahwa mereka akan menarik iPod secara gratis di toko-toko ecerannya. Computer TakeBack Campaign ditanggapi dengan pengusungan iklan dari atas pesawat di acara kelulusan Universitas Stanford tempat Jobs menjadi pembicara utamanya. Iklan tersebut bertuliskan "Steve -Don't be a mini-player recycle all e-waste". Tahun 2006, ia terus memperluas program pendaur-ulangan Apple kepada setiap pengguna AS yang membeli Mac baru. Program ini meliputi pengiriman dan "pembuangan ramah lingkungan" sistem lama mereka.


Pengunduran Diri

Bulan Agustus 2011, Jobs mengundurkan diri sebagai CEO Apple. Ia akan tetap menjabat di perusahaan ini sebagai ketua dewan perusahaan. Beberapa jam setelah pengumuman tersebut, saham Apple Inc. (AAPL) turun 5% dalam perdagangan pasca penutupan. Penurunan yang relatif kecil ini, jika mempertimbangkan kepentingan Jobs terhadap Apple, dikaitkan dengan fakta bahwa kesehatan Jobs terus diberitakan selama beberapa tahun, dan ia melakukan cuti medis sejak Januari 2011. Menurut Forbes, diduga dampaknya akan terasa negatif tidak hanya di Apple, namun juga di Walt Disney Company tempat Jobs menjabat sebagai direktur. Dalam perdagangan pasca penutupan pada hari pengumuman tersebut, saham Walt Disney Co. (DIS) turun 1,5%.


Bisnis dan Kekayaan

Meski Jobs hanya digaji $1 miliar per tahun sebagai CEO Apple, namun ia memiliki 5,426 juta saham Apple, serta 138 juta saham di Disney, yang ia terima sebagai imbalan akuisisi Pixar oleh Disney. Majalah Forbes memperkirakan kekayaan bersihnya mencapai $5,1 miliar pada tahun 2009, hingga menjadikannya orang terkaya ke-43 di Amerika Serikat. Setelah Bloomberg tidak sengaja menerbitkan obituari Jobs tahun 2008, Arik Hesseldahl dari majalah BusinessWeek mencatat bahwa "Jobs tidak dikenal luas atas hubungannya dengan kampanye filantropis", jika dibandingkan dengan upaya-upaya Bill Gates. Setelah melanjutkan jabatannya di Apple tahun 1997, Jobs menghentikan semua program filantropi perusahaan.


Gaya Kepemimpinan

Banyak komentar yang dilontarkan mengenai kepribadian Jobs yang agresif dan suka menuntut. Fortune menulis bahwa ia "dianggap sebagai salah seorang egomaniak terdepan di Silicon Valley." Komentar mengenai gayanya yang temperamental dapat ditemukan di The Little Kingdom karya Mike Moritz, satu dari beberapa biografi resmi mengenai Jobs; The Second Coming of Steve Jobs karya Alan Deutschman; dan iCon: Steve Jobs karya Jeffrey S. Young & William L. Simon. Tahun 1993, Jobs masuk dalam daftar Bos Paling Tegas di Amerika Serikat menurut majalah Fortune karena kepemimpinannya di NeXT. Pendiri pendamping Dan'l Lewin, seperti yang dikutip oleh majalah Fortune, "Motivasinya tak dapat dipercaya... namun kedisiplinannya tak dapat dibayangkan," yang ditanggapi kantor Jobs bahwa kepribadiannya telah berubah sejak saat itu.

Jef Raskin, bekas koleganya, pernah berkata bahwa Jobs "lebih cocok menjadi Raja Perancis," menyindir kepribadian Jobs yang meyakinkan dan mengesankan.

Jobs selalu ingin menempatkan Apple beserta produknya di garis depan industri teknologi informasi dengan meramalkan dan menetapkan tren, setidaknya dalam hal inovasi dan gaya. Ia merangkum semua konsep pribadinya pada akhir pidato intisarinya di Macworld Conference and Expo bulan Januari 2007 dengan mengutip legenda hoki es Wayne Gretzky:


Ada satu kutipan lama Wayne Gretzky yang aku sukai. 'Aku berseluncur ke tempat bola akan berhenti, bukannya mengikuti jalur bola.' Dan kami selalu mencoba melakukannya di Apple sejak awal sekali, dan kami akan terus melakukannya.

Floyd Norman mengatakan bahwa di Pixar, Jobs adalah "pribadi yang dewasa dan lembut" dan tidak pernah mengganggu proses kreatif para pembuat film.

Pada tahun 2005, Steve Jobs melarang semua buku terbitan John Wiley & Sons dari Apple Store sebagai tanggapan atas penerbitan biografi tidak resminya berjudul iCon: Steve Jobs. Pada laporan laba tahunan 2010, Wiley mengatakan bahwa mereka telah "membuat persetujuan... untuk membuat judul-judul bukunya tersedia di iPad."


Penemuan

Jobs terdaftar sebagai penemu utama atau penemu pendamping untuk lebih dari 230 hak paten atau permintaan paten terkait serangkaian teknologi. Mulai dari komputer dan alat portabel hingga antarmuka pengguna (termasuk yang berbasis sentuh), pengeras suara, papan ketik, adapter tenaga, tangga, gesper, lengan baju, tali sandang dan berbagai macam paket.


Kehidupan pribadi

Jobs menikahi Laurene Powell pada tanggal 18 Maret 1991. Pemimpin upacaranya adalah bhiksu Budha Zen, Kobun Chino Otogawa. Keduanya dikaruniai seorang putra dan dua putri. Sebelumnya, Jobs juga memiliki seorang putri, Lisa Brennan-Jobs yang lahir 1978, dari hubungannya dengan Chrisann Brennan, seorang pelukis asal Wilayah Teluk San Francisco. Chrisann Brennan, sempat membesarkan putrinya sendirian sebagai single parent ketika Jobs saat itu menolak bertanggung jawab dengan mengklaim bahwa ia steril. Namun di kemudian hari Jobs mengakui tanggung jawabnya.

Dalam biografi tidak resmi, The Second Coming of Steve Jobs, penulis Alan Deutschman melaporkan bahwa Jobs pernah mengencani Joan Baez. Deutschman mengutip Elizabeth Holmes, teman Jobs ketika di Reed College, bahwa ia "percaya bahwa Steve menjadi pacar Joan Baez karena Baez pernah menjadi pacar Bob Dylan." Dalam biografi tidak resmi lainnya, iCon: Steve Jobs karya Jeffrey S. Young & William L. Simon, para penulisnya menyatakan bahwa Jobs mungkin telah menikahi Baez, namun usia Baez pada waktu itu sudah 41 tahun, berarti tidak mungkin bagi mereka untuk memiliki anak.


Jobs juga merupakan penggemar Beatles. Ia menyatakan beberapa kali dalam pidatonya dan juga ketika diwawancarai dalam konser Paul McCartney. Ketika ditanyai mengenai model bisnisnya dalam acara 60 Minutes, ia menjawab:

Model bisnis saya adalah The Beatles: Mereka adalah empat orang yang sama-sama mengurangi perilaku negatif satu sama lain; mereka seimbang. Dan keseluruhannya lebih baik daripada bagian-bagiannya. Hal-hal hebat dalam bisnis tidak bisa dilakukan oleh satu orang, melainkan oleh sekelompok orang.

Pada tahun 1982, Jobs membeli apartemen di The San Remo, sebuah gedung apartemen di New York City dengan reputasi politik yang progresif, tempat Demi Moore, Steven Spielberg, Steve Martin, dan Putri Yasmin Aga Khan. Putri Rita Hayworth, juga memiliki apartemen di situ. Melalui bantuan I.M. Pei, Jobs menghabiskan beberapa tahun merenovasi apartemennya di dua lantai teratas menara utara bangunan ini. Namun pada kenyataannya, setelah renovasi selesai hanya untuk dijual lagi kepada pemain utama kelompok musik U2, Bono. Dan Jobs tidak pernah pindah ke sana.


Tahun 1984, Jobs membeli sebuah puri Kolonial Spanyol berkamar 14 seluas 17.000-ft² (1,600 m²) yang dirancang oleh George Washington Smith di Woodside, California, yang dikenal sebagai Jackling House. Meski berada dalam keadaan hampir tidak terurus, Jobs menetap di puri ini selama sepuluh tahun. Menurut laporan, ia menyimpan sepeda motor BMW tua di ruang tamu, dan mengizinkan Bill Clinton memakainya pada tahun 1998. Sejak awal 1990-an, Jobs tinggal di sebuah rumah di permukiman Old Palo Alto, Palo Alto. Presiden Clinton makan malam bersama Jobs dan 14 CEO Silicon Valley di sana pada 7 Agustus 1996 dengan makanan yang disediakan oleh Greens Restaurant. Beberapa saat kemudian Clinton membalasnya dengan mengundang Jobs, sebagai salah seorang penyumbang bagi Partai Demokrat, untuk tidur di kamar Abraham Lincoln di Gedung Putih.

Jobs membiarkan Jackling House tidak terurus dan berencana meruntuhkannya dan membangun rumah yang lebih kecil di tanah tersebut; namun ia mendapat tentangan dari pelindung budaya setempat atas rencananya. Bulan Juni 2004, Dewan Kota Woodside memberikan Jobs lampu hijau untuk meruntuhkan puri ini dengan syarat ia mengiklankan properti ini selama satu tahun untuk melihat barangkali ada orang yang mau memindahkannya ke tempat lain dan memperbaikinya. Sejumlah orang tertarik, termasuk beberapa orang yang memiliki pengalaman memperbaiki properti tua, namun tidak ada kesepakatan yang dicapai. Kemudian pada tahun yang sama, sekelompok pelindung budaya setempat melakukan tindakan hukum untuk mencegah peruntuhan. Bulan Januari 2007, Jobs tidak diizinkan meruntuhkan properti ini melalui keputusan pengadilan. Namun keputusan pengadilan kemudian berbalik setelah Jobs mengusulkan banding pada Maret 2010 dan puri ini akhirnya diruntuhkan pada Februari 2011.


Dalam keseharian, ia biasanya mengenakan kaos kerah polo lengan panjang hitam yang dibuat oleh St. Croix, jins biru Levi's 501, dan sepatu New Balance 991. Ia adalah seorang pesetarian, yang mau makan daging namun terbatas hanya yang berasal dari ikan.

Mobil pilihannya adalah Mercedes SL 55 AMG perak tahun 2006 yang tidak memiliki plat nomor mobil.

Jobs pernah terlibat perang mulut dengan CEO Dell Computer, Michael Dell, yang dipicu karena Jobs mengkritik Dell ketika menciptakan "kotak beige yang tidak inovatif." Tanggal 6 Oktober 1997, di Gartner Symposium, ketika Michael Dell ditanyai apa yang akan ia lakukan jika ia memiliki Apple Computer yang sedang bermasalah, ia berkata "Saya akan menutupnya dan mengembalikan uangnya kepada para pemegang saham." Tahun 2006, Steve Jobs mengirimkan surel kepada semua karyawannya ketika kapitalisasi pasar Apple naik melampaui Dell. Isi surel tersebut:

Tim, sepertinya Michael Dell tidak pintar memprediksikan masa depan. Berdasarkan penutupan pasar saham hari ini. Apple memiliki nilai lebih tinggi daripada Dell. Saham bergerak ke atas dan ke bawah, dan semua bisa jadi berbeda esok hari, namun saya pikir hari ini kita pantas merenung sejenak. Steve.


Kesehatan dan Kematian

Pada pertengahan 2004, Jobs mengumumkan kepada karyawannya bahwa ia didiagnosis mengalami tumor kanker di pankreasnya. Prognosis kanker pankreas biasanya sangat rendah; namun Jobs menyatakan bahwa ia mengalami tumor langka kurang agresif yang dikenal sebagai tumor neuroendokrin sel islet. Setelah awalnya menolak usul intervensi medis konvensional dan menjalani diet khusus untuk mengurangi penyakit ini, Jobs akhirnya mau menjalani pankreatikoduodenektomi (atau "prosedur Whipple") pada Juli 2004 yang berhasil melenyapkan tumor tersebut. Jobs tampak tidak memerlukan kemoterapi atau terapi radiasi. Selama Jobs non-aktif, Timothy D. Cook, kepala penjualan dan operasi global Apple, menjalankan perusahaan ini.


Pada awal Agustus 2006, Jobs menyampaikan pidato intisari untuk Worldwide Developers Conference, suatu konperensi tahunan Apple. Penampilannya yang "kurus, hampir kering" dan penyampaian "tanpa daftar" yang tidak biasa, beserta pilihannya untuk mengalihkan bagian-bagian penting pidatonya kepada presenter lain, memunculkan banjir spekulasi tentang kesehatannya di media dan Internet. Namun menurut laporan jurnal Ars Technica, peserta WWDC yang melihat Jobs secara pribadi mengatakan ia "tampak baik-baik saja". Setelah pidato tersebut, juru bicara Apple mengatakan bahwa "Steve sangat sehat."

Dua tahun kemudian, masalah sejenis dialami Jobs pada pidato intisarinya di WWDC 2008. Para pejabat Apple mengatakan Jobs adalah korban "serangga umum" dan sedang mengonsumsi antibiotik, sementara yang lainnya menduga kemunculannya yang seperti kakek lanjut usia diakibatkan oleh prosedur Whipple. Pada konferensi Juli yang membahas laba Apple, peserta menanggapi pertanyaan berulang mengenai kesehatan Steve Jobs dengan menegaskan bahwa itu "masalah pribadi". Sementara yang lainnya menyuarakan opini bahwa pemegang saham memiliki hak untuk mengetahui lebih jauh agar dapat memberikan Jobs pendekatan untuk menjalankan perusahaannya. New York Times menerbitkan artikel berdasarkan percakapan telepon tidak terekam bersama Jobs, dan mencatat bahwa "meski masalah kesehatannya lebih buruk daripada 'serangga umum', penyakitnya tidak membahayakan nyawanya dan ia tidak mengidap kanker kembali."


Pada tanggal 28 Agustus 2008, Bloomberg keliru menerbitkan obituari 2.500 kata tentang Jobs dalam layanan berita perusahaan yang berisikan spasi kosong untuk usia dan penyebab kematiannya (saluran berita umumnya menyimpan obituari yang terus diperbarui untuk memfasilitasi penyampaian berita mengenai kematian mendadak seorang figur terkenal). Meski kesalahan ini dengan cepat diperbaiki, banyak saluran berita dan blog yang melaporkan masalah ini, sehingga kembali memunculkan rumor-rumor mengenai kesehatan Jobs. Jobs menanggapi pada pidato Let's Rock Apple bulan September 2008 dengan mengutip Mark Twain: "Laporan kematianku sangat dilebih-lebihkan." Pada acara media setelah itu, Jobs menutup presentasinya dengan slide bertuliskan "110/70" yang berarti tekanan darahnya, seraya menyatakan bahwa ia tidak akan menanggapi lagi pertanyaan mengenai kesehatannya.

Pada tanggal 16 Desember 2008, Apple mengumumkan bahwa wakil presiden pemasaran Phil Schiller akan menyampaikan pidato intisari terakhir perusahaan ini di Macworld Conference and Expo 2009, dan kembali memunculkan pertanyaan mengenai kesehatan Jobs. Dalam pernyataan tanggal 5 Januari 2009 di Apple.com, Jobs mengatakan bahwa ia mengalami “ketidakseimbangan hormon” selama beberapa bulan. Pada tanggal 14 Januari 2009, dalam memo internal Apple, Jobs menulis bahwa pada minggu sebelumnya ia telah "mempelajari bahwa masalah kesehatanku lebih rumit daripada yang kubayangkan" dan mengumumkan cuti enam bulan sampai akhir Juni 2009 untuk memungkinkan ia fokus pada kesehatannya. Tim Cook, yang sebelumnya menjabat sementara sebagai CEO pada cuti Jobs tahun 2004, menjabat kembali sebagai CEO Apple untuk sementara, dan Jobs masih terlibat dalam "keputusan strategis besar".


Pada bulan April 2009, Jobs menjalani transplantasi hati di Methodist University Hospital Transplant Institute di Memphis, Tennessee. Pada tanggal 17 Januari 2011, satu setengah tahun setelah Jobs kembali dari transplantasi hatinya, Apple mengumuman bahwa ia diberikan cuti medis. Jobs mengumumkan kepergiannya melalui surat kepada karyawannya, menyatakan bahwa keputusan tersebut dibuat “agar ia dapat fokus pada kesehatannya.” Selama cuti medisnya tahun 2009, Apple mengumumkan bahwa Tim Cook akan menangani operasi harian dan Jobs akan terus terlibat dalam keputusan strategis besar perusahaan.

Meski cuti, ia sempat tampil di acara peluncuran iPad 2 pada 2 Maret 2011, pidato intisari WWDC untuk memperkenalkan iCloud tanggal 6 Juni 2011, dan di hadapan dewan kota Cupertino pada tanggal 7 Juni 2011.

Jobs mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO Apple pada 24 Agustus 2011. Dalam suratnya, Jobs menulis bahwa ia "tidak bisa lagi menjalani tugas dan pekerjaannya sebagai CEO Apple." Dan akhirnya, pada hari Rabu, 5 Oktober 2011, pihak keluarganya menyatakan bahwa Jobs "telah meninggal dunia dalam damai hari ini. . ."


Di tempat terpisah, Apple mengeluarkan pernyataan bahwa Steve Jobs telah meninggal dunia. Pernyataan tersebut berbunyi: "Dengan rasa duka yang mendalam kami mengumumkan bahwa Steve Jobs meninggal dunia pada hari ini. Ide-ide cemerlang, semangat, dan energinya adalah sumber inovasi yang tak terhitung jumlahnya yang memperkaya dan meningkatkan kehidupan kita semua. Dunia menjadi lebih baik karena Steve. Cintanya yang terbesar adalah untuk istrinya, Laurene, dan keluarganya. Rasa bela sungkawa kami berikan kepada mereka dan semua orang yang merasakan talentanya yang luar biasa."

Jobs meninggalkan tiga orang anak dari pernikahan dengan Laurene dan seorang anak lagi, Lisa Brennan-Jobs dari hubungannya dengan seorang pelukis, Chrisann Brennan.


Penghargaan

Ia bersama Steve Wozniak, termasuk orang-orang yang pertama kali mendapatkan National Medal of Technology dari Presiden Ronald Reagan pada tahun 1984. Jefferson Award for Public Service dalam kategori "Pelayanan Publik Terbaik oleh Individu Berusia 35 Tahun atau Lebih Muda" (a.k.a. Samuel S. Beard Award) pada tahun 1987. Pada tanggal 27 November 2007, Jobs digelari tokoh bisnis terkuat oleh Fortune Magazine. Dan pada tanggal 5 Desember 2007, Gubernur California Arnold Schwarzenegger dan Ibu Negara Bagian Maria Shriver memasukkan Jobs ke California Hall of Fame yang terletak di The California Museum for History, Women and the Arts.


Kemudian pada bulan Agustus 2009, Jobs terpilih sebagai pengusaha paling dikagumi di antara para remaja berdasarkan survei oleh Junior Achievement. Tanggal 5 November 2009, Jobs diberi gelar CEO dasawarsa ini oleh Fortune Magazine. Bulan November 2009, Jobs menempati peringkat ke-57 dalam Forbes: The World's Most Powerful People. Bulan Desember 2010, Financial Times memberi Jobs gelar sebagai tokoh tahun ini. Dan Financial Times mengakhiri artikelnya dengan menyatakan, "Dalam otobiografinya, John Sculley, mantan eksekutif PepsiCo yang pernah memimpin Apple, mengatakan sesuatu tentang ambisi pria yang ia pecat: 'Apple harusnya menjadi perusahaan produk konsumen yang luar biasa. Ini rencana gila. Teknologi tinggi tidak dapat dirancang dan dijual sebagai produk konsumen.' Sungguh salah pernyataan ini".


Karena usianya yang muda, kekayaan besar, dan karismanya, Jobs sang pendiri Apple menjadi simbol perusahaan dan industrinya. Ketika TIME menamai komputer sebagai "Machine of the Year" tahun 1982, majalah ini menerbitkan profil panjang tentang Job sebagai "maestro mikro terkenal."

Jobs sempat muncul dalam tiga film mengenai sejarah industri komputer pribadi:
Pertama, Triumph of the Nerds, sebuah film dokumenter tiga bagian yang dibuat tahun 1996 untuk PBS mengenai kebangkitan komputer rumah/komputer pribadi.
Kedua, Nerds 2.0.1, film dokumenter tiga bagian juga yang dibuat tahun 1998 untuk PBS (dan sekuel Triumph of the Nerds) yang menceritakan perkembangan Internet.
Dan ketiga, Pirates of Silicon Valley, sebuah film dokudrama yang dibuat tahun 1999 yang menceritakan kebangkitan Apple dan Microsoft. Dalam film ini Steve Jobs diperankan oleh Noah Wyle.

Sumber:
http://id.wikipedia.org/, dan sumber-sumber lain.