Saturday, July 25, 2009

SBY Cari Simpati Internasional


Tidak seharusnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengeluarkan pernyataan yang belum terbukti kebenarannya serta terlalu cepat mengkaitkan meledaknya bom di dua hotel milik asing, di kawasan Mega Kuningan, Jakarta (Jumat, 17/7), dengan ranah politik.

“Sebagai Presiden, SBY terlalu cepat menyimpulkan, apalagi menuding pihak yang tidak ada kaitannya dengan ledakan bom tersebut. Sebab, dari hasil penyelidikan pihak kepolisian membuktikan, bahwa pelaku bom tidak ada kaitannya dengan lawan-lawan politiknya dalam Pilpres 2009, seperti yang disampaikan SBY dalam pernyataan resminya di Istana Negara,” kata deklarator Relawan Pembela Demokrasi, Masinton Pasaribu, kepada Rakyat Merdeka Online (RMOL), Selasa (21/7).

Ia melihat, pernyataan itu tak lebih dari kepanikan SBY, sekaligus upaya mencari simpati dunia internasional serta masyarakat Indonesia. Padahal, data yang diperoleh Badan Intelejen Negara (BIN) itu berbeda dengan hasil penyelidikan pihak kepolisian.

“Ini membuktikan, selama ini SBY punya banyak musuh di negara sendiri, sekaligus memperlihatkan kelemahan pihak BIN dalam mengungkap sebuah jaringan teroris yang diduga melibatkan warga negara Malaysia, seperti Noordin M Top,” tandas mantan aktivis 98 ini.

Laporan wartawan Rakyat Merdeka Online (RMOL), Bisman Pasaribu, 21 Juli 2009

No comments: