Tuesday, May 26, 2009

Permasalahan Bangsa Adalah Kebudayaan, Bukan Politik


Permasalahan bangsa ini bertitik poin pada soal budaya. Bukan pada apa yang ramai dibicarakan seluruh komponen bangsa yakni semata karena politik dan ekonomi.

"Permasalahan bangsa ini adalah kebudayaan, bukan politik, bukan ekonomi. Karena politik dan ekonomi, dan lain sebagainya bersumber dari kebudayaan," kata budayawan Sapardi Djoko Damono di sela-sela dialog capres, di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Pasar Baru, Jakarta, Minggu (24/5/2009).

Menurut Sapardi, pemimpin yang mumpuni adalah pemimpin yang bisa menangani persoalan bangsa. "Pemimpin yang ideal itu yang bisa mengetahui permasalahan-permasalahan bangsa ini. Politik itu adalah budaya tingkah laku kita, ekonomi juga demikian," jelas penyair yang tenar dengan puisi 'Aku Ingin' tersebut.

Bangsa yang besar, lanjut Sapardi, yakni bangsa yang mampu mengakulturasi kebudayaan yang ada menjadi kebudayaan baru.

"Seperti halnya katakanlah Jawa dianggap sebagai suku yang berperadaban tinggi atau maju di Indonesia, tetapi budaya Jawa itu diambil dari budaya-budaya lain, seperti halnya Hindu, Budha dan Islam, mereka akulturasikan itu," terang Guru Besar Fakultas Sastra UI itu.

Bagaimana dengan penampilan pasangan Megawati dan Prabowo dalam diskusi budaya ini? "Ya jawaban-jawaban Mega dan Prabowo hanya umum saja, tetapi mereka harus demikian. Karena pemimpin tidak mungkin detail, nanti urusan staf dan menteri yang lebih detail. Secara keseluruhan bagus," jelasnya.

Hery Winarno, detikPemilu, 24 Mei 2009


Aku Ingin

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikkannya abu.

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.

Sapardi Djoko Damono

No comments: