Tuesday, May 26, 2009

PAN Bercabang 3, Pecah atau Strategi?


Hingga kini, hanya Partai Amanat Nasional (PAN) yang masih misterius. PAN masih belum jelas mendukung ke capres mana. PAN bercabang tiga. Pecah serius atau hanya strategi?

Kubu Hatta Rajasa, yang dimotori oleh Ketua DPP PAN Patrialis Akbar dan Sekjen PAN Zulkifli Hasan berdiri di kubu duet SBY-Boediono (SBY Berbudi). Mereka hadir dalam deklarasi SBY Berbudi di Sabuga, Bandung.

Kubu Soetrisno Bachir (SB) memperlihatkan sinyal yang mendukung Megawati-Prabowo. Kelompok ini dipimpin langsung oleh SB dan sebagian jajaran fungsionaris DPP PAN. Jumat (15/5/2009) malam, SB dan kelompoknya melakukan konsolidasi di Hotel Mega Pro, Jakarta Pusat.

Sedangkan kubu Amien Rais didukung sebagian fungsionaris DPP PAN dan didukung sekitar 28 DPW PAN. Konsolidasi yang dilakukan Amien masih terus intensif dilakukan, termasuk pertemuan dengan JK di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jumat malam. Kelompok ini memberi sinyal akan mendukung JK-Wiranto.

Dari tiga kubu itu, kubu mana yang paling sah dan berhak memberikan dukungam secara resmi? Bila tanda tangan ketua umum dan sekjen PAN dibutuhkan untuk dukungan resmi capres-cawapres tertentu, maka hal itu sulit dilakukan. Ketua Umum SB akan merapat ke Mega-Prabowo, sedangkan Sekjen Zulkifli Hasan merapat ke SBY Berbudi.

Salah seorang fungsionaris DPP PAN mengatakan saat ini tiga capres yang sudah muncul tidak butuh dukungan PAN secara dejure. Tiga capres itu hanya butuh dukungan secara defacto.

“Sebab tanpa dukungan PAN, syarat wajib tiga capres untuk mendaftar ke KPU juga sudah terpenuhi. Masing-masing capres sudah memenuhi persentase kursi DPR atau suara sah nasional. Jadi tak perlu dukungan dejure dari PAN, tanda tangan ketum dan sekjen jadi tidak penting,” ungkap dia saat berbincang-bincang dengan detikcom, Sabtu (16/5/2009).

Sebagai contoh, didapuknya Hatta Rajasa sebagai ketua tim sukses SBY Berbudi. “SBY tak perlu bukti hitam di atas putih dari PAN untuk menjadikan Hatta sebagai ketua tim sukses,” kata dia.

Karena itu, dia membantah bahwa PAN pecah. “Pecah itu, kalau di antara pimpinan PAN tidak ada koordinasi. Nyatanya sampai sekarang koordinasi di tiga kubu ini masih jalan dengan baik,” kata dia.

Menurut dia, sejatinya apa yang melanda PAN ini adalah buah dari strategi The King Maker. Siapa King Maker itu? “Ya Anda tahu sendirilah,” kata dia. Apa dia adalah Amien Rais? Dia membenarkan.

Lantas apa keuntungan PAN dalam posisi ini? Apakah ini berarti PAN bermain cantik di tiga kaki? “Tebakan Anda memang tepat. Seperti itulah,” ujar dia.

Arifin Asydhad, detikPemilu, 16 Mei 2009

No comments: