Monday, June 1, 2009

Krisis Industri Otomotif AS: General Motors Bangkrut


GM akan resmi mengajukan perlindungan pailit di pengadilan, 1 Juni 2009
General Motors (GM) kini bersiap menuju kebangkrutan saat tak lagi mampu bertahan dari krisis keuangan dan pendapatan. Sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan pemerintah Amerika Serikat (AS), perusahaan otomotif yang berbasis di Detroit dan telah berusia lebih dari 100 tahun itu akan resmi mengajukan perlindungan pailit di pengadilan, 1 Juni 2009. Itu merupakan proses yang lumrah di AS saat suatu perusahaan tak bisa lagi bertahan, seperti yang diatur dalam undang-undang Pasal 11 Perlindungan Kepailitan.

Sumber-sumber terdekat GM kepada kantor berita Associated Press mengungkapkan bahwa pengumuman pailit itu akan disampaikan pada Senin 1 Juni 2009 pukul 8 waktu setempat (Senin malam WIB). Jelang berakhirnya tenggat waktu, manajemen GM bekerja keras melakukan sosialisi dan restrukturisasi di jaringan bisnis tingkat global.  

GM juga berencana menunjuk seorang eksekutif bernama Al Koch sebagai kepala eksekutif restrukturisasi untuk membantu GM semasa menjalani proses perlindungan pailit. Kini bekerja sebagai manajer direktur di AlixPartners LLP, Koch merupakan spesialis senior yang berpengalaman membantu perusahaan yang menjalani perlindungan pailit, diantaranya Kmart Corp. 

Dia akan memimpin separasi aset-aset GM di bawah "GM Baru" dan sebagian aset lagi akan dihimpun oleh "GM Lama." Koch juga akan memimpin tim manajemen untuk mengakhiri "GM Lama" begitu perusahaan itu keluar dari kebangkrutan. 

Sebelum bersiap resmi bangkrut, sebagian besar kreditur obligasi GM setuju dengan tawaran yang diajukan GM. Mereka sepakat dengan tawaran menukar kewajiban yang harus dipenuhi GM dengan 10 persen kepemilikan saham di bawah perusahaan baru yang direstrukturisasi, ditambah sejumlah jaminan untuk mendapat porsi saham yang lebih besar di kemudian hari.  

Selain itu Jerman sepakat memberi pinjaman US$2 miliar kepada unit GM, Opel, sebagai bagian akuisisi oleh sebuah suplier suku cadang Kanada. 

Langkah itu memang tidak bisa menyelamatkan GM, namun merupakan langkah yang baik untuk mengajukan perlindungan pailit. Demikian kata Rebecca Lindland, pengamat otomotif dari IHS Global Insight.

"Makin banyak GM menyelesaikan kesepakatan dengan para pemegang kepentingan, makin baik pula proses pailit berjalan," kata Lindland. "Ini tidak bisa merubah situasi," lanjut Lindland. 

Sebelumnya, harga saham GM di Wall Street Jumat pekan lalu turun menjadi 75 sen per lembar. Itu merupakan harga saham terendah yang dialami GM selama 100 tahun. Lagipula, saat menjalani proses perlindungan pailit, harga saham GM tidak akan lagi bernilai.

Renne R.A Kawilarang, VIVAnews, 1 Juni 2009

1 comment:

JagadOOT said...

Peristiwa ing adalah momen yang sangat berharga bagi industri indonesia yang mengembangkan mobil keluarga ideal terbaik Indonesia, untuk dijadikan pelajaran.