Friday, June 26, 2009

Cak Nun Deklarasikan Kabinet Laba untuk Rakyat


Aku deklarasikan hari ini, kabinetku bernama kabinet laba untuk rakyat. Seluruh mekanisme kerja dan keputusan pemerintahku harus menuju pencapaian laba untuk rakyat.

Begitulah sepenggal puisi budayawan Emha Ainun Nadjib berjudul kabinet laba untuk rakyat yang dibacakan dalam pentas musik puisi "Presiden Balkadaba" di Gedung Kesenian Jakarta, Sabtu ( 20/6 ).

Dalam puisi tersebut, Emha atau yang akrab dipanggil Cak Nun menceritakan siapapun pemimpinnya, apapun bentuk negaranya, pandangannya, lembaga yang berada di dalamnya, dan sebagainya, semuanya harus menuju satu tujuan yaitu laba untuk rakyat.

"Siapapun saja yang menghuni tanah Negeriku, siapapun saja yang datang dari luar negeriku, semuanya bekerja dan mengabdi kepada satu hal saja, yakni laba untuk rakyat," lontarnya.

Pembacaan puisi diiringi alunan musik gabungan antara alat musik modern berupa gitar listrik, bass, biola dipadu dengan alat musik tradisional berupa gamelan, seruling, dan rebana.


Disela-sela pembacaan puisi, Cak Nun beberapa kali melontarkan kritikan pedas terhadap pemerintahan yang hanya berjanji dan tidak mempedulikan rakyatnya sehingga membuat penonton tergelitik mendengarnya.

Cak Nun menjelaskan, Balkadaba adalah salah satu binatang yang ikut serta masuk dalam rombongan Nabi Nuh untuk berlindung dari banjir besar akibat pencairan kutub selatan yang mengubah daratan luas dari Afrika hingga Papua menjadi kumpulan ribuan pulau. "Iblis diam-diam menyelundupkan dirinya ikut masuk ke perahu Nabi Nuh dengan gondholan di ekor Balkadaba," ucapnya.

Pementasan tersebut bertujuan untuk mengingatkan Presiden dan semua pemimpin masyarakat untuk mewaspadai Iblis yang bisa menyelundupkan diri pada ekor kekuasaan mereka.

KOMPAS.com, 21 Juni 2009

No comments: