Sunday, October 19, 2014

Ben Affleck dan Islam Maya


Aktor Ben Affleck secara tegas membela Islam dalam sebuah acara TV secara langsung. Acara bincang-bincang Real Time with Bill Maher --yang tayang di stasiun televisi Amerika Serikat HBO-- berubah menjadi perdebatan sengit tentang Islam ketika Bill Maher dan penulis terkenal Sam Harris bicara tentang Islam radikal.

Sang pemeran The New Batman ini menyebut mereka telah melakukan stereotipisasi terhadap umat Islam. Bagi banyak kalangan, boleh jadi kasus Ben Affleck menghasilkan anomali. Ini bisa dipahami karena sikap Ben Affleck, seorang Barat dan non-Muslim, keluar dari bilik tradisional dan repertoar umum bahwa Islam yang dihadirkan oleh media Barat adalah Islam yang sudah di-setting, ‘ditundukkan’, atau dijinakkan oleh pihak-pihak resisten terhadap Islam.

Pilihan sikap Affleck, seorang penganut Protestan yang tampil sebagai advokat bagi wajah dan umat Islam, memperlihatkan efek simalakama stigmatisasi Islam dan Muslim. Pemojokan dan stereotip secara konstan terhadap Islam dan Muslim dari media Barat justru membangkitkan para pembela Islam dari lingkungan Barat sendiri.

Beberapa aktor Hollywood; Angelina Jolie, Rihanna, Selena Gomez, Mark Ruffalo, Coldplay, Penelope Cruz, Javier Bardem, yang Pro-Palestina.

Alih-alih membuat orang makin benci dengan Islam dan perilaku umatnya dengan agenda setting yang canggih, yang justru lahir adalah tren oposisi internal dari pihak yang bukan berasal dari lingkungan Islam sendiri. Bila sebelumnya media Barat konsisten membela para penghujat Islam dari lingkungan Islam dan Barat, kini yang mulai berlaku adalah munculnya para pembela Islam dari lingkungan Barat sendiri.

Aksi advokatif Ben Affleck ini sebetulnya bagian dari barisan kafilah panjang pekerja seni Hollywood yang makin tercerahkan lewat sisi kemanusiaan. Nama-nama semisal Angelina Jolie, Rihanna, Selena Gomez, Mark Ruffalo, Coldplay, Penelope Cruz, Javier Bardem, dan Russell Brand adalah sejumlah aktor dan artis Hollywood yang menghendaki kemerdekaan Palestina sewaktu krisis Gaza beberapa waktu lalu.

Secara pribadi agaknya pembelaan Ben Affleck terkait erat dengan pengalaman debutnya dalam berbagai layar lebar, semisal ketika membintangi film Argo yang bercerita tentang pembebasan pegawai Kedutaan Amerika saat Revolusi Islam Iran terjadi dan gerakan anti-Amerika begitu kuat. Pengalaman menggarap Argo dan pemahamannya tentang Islam membuatnya berani membela Islam meski bukan penganut Islam.

Inilah sikap toleran dalam memahami bagaimana seharusnya agama itu bisa saling menerangi, bukan saling membunuh. Meski dengan sikapnya itu, ia harus menghadapi serangan dari berbagai pihak.

Kesalahfahaman Barat terhadap Islam, sampai kapan?

Efek bumerang, hasil buah simalakama, atau konsekuensi pagar makan tanaman dari politik stigmatisasi Islam oleh media Barat telah melahirkan apa yang bisa disebut sebagai “Islam maya”, yakni wajah Islam yang dibentuk secara online. Hari ini Islam tak lagi dipahami lewat “Islam media”, lewat media-media konvensional semisal buku, majalah, atau koran.

Lebih dari itu, “Islam maya” membuat orang menatap dan memahami Islam dan kaum Muslim lewat jalur sosial media dan citizen journalism (jurnalisme warga). Pelbagai tulisan, foto, dan berita menyangkut Islam dan kaum Muslim menjadi lebih personal, cepat, dan tak dibatasi oleh bilik-bilik pembatas, semisal harga yang mahal, akses yang sulit, hingga levelisasi pemahaman.

Acara Real Time with Bill Maher yang menampilkan Ben Affleck menyibak tabir eksklusivisme media bahwa pemegang hak paten atas interpretasi Islam tidak lagi sepenuhnya ditentukan oleh media arus utama (mainstream media), tapi sudah beralih kepada para pemilik akun jaringan medsos (media sosial) yang bisa dimiliki oleh siapa saja dan di mana saja.

Ben Affleck adalah pemeran utama dalam film Argo yang berkisah tentang pembebasan pegawai Kedutaan Amerika saat Revolusi Islam Iran.

Deretan komentar maupun kutipan status di Facebook atau Twitter merespons objektivitas Ben Affleck menyangkut pembajakan terhadap Islam, ternyata jauh lebih mempengaruhi wacana publik ketimbang siaran berita atau pendapat pakar di berbagai stasiun TV atau media cetak.

Benar bahwa pemahaman Islam yang hanya bersandar kepada kombinasi dari internet, media sosial, dan mobilitas dunia maya berisiko terjerembab ke dalam pubertas keagamaan yang bercirikan meningkatnya ekspresi keagamaan secara cepat, tapi tidak punya imunitas akidah yang kokoh sehingga mengakibatkan penurunan kualitas keimanan yang jauh lebih cepat.

Meskipun begitu, kehadiran “Islam maya” berkat media sosial dan jurnalisme warga dipercayai kuat akan menarik umat Islam untuk tidak lagi malu-malu mengaktualisasikan keberagamaannya di satu sisi dan mengundang kalangan luar Islam untuk menghapus pola-pola sistematis yang mendiskreditkan Islam di sisi lain.

Donny Syofyan,
Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
REPUBLIKA, 11 Oktober 2014

Ben Affleck, beserta isteri (Jennifer Garner) dan putra-putri mereka.

Ben Affleck yang bernama lengkap Benjamin Geza Affleck (lahir 15 Agustus 1972; umur 42 tahun) adalah aktor, sutradara, dan produser Amerika yang pernah memenangkan penghargaan Academy Award kategori penulis cerita terbaik lewat film Good Will Hunting tahun 1997. Ia berkarier di film sejak era pertengahan 1990-an berawal lewat sebuah peran di film Mallrats (1995) dan Chasing Amy (1997). Dia dikenal sebagai aktor utama pria papan atas Hollywood dan pernah bemain dalam film-film sukses berdana besar seperti Armageddon (1998), Pearl Harbor (2001), Changing Lanes (2002), The Sum of All Fears (2002) dan Daredevil (2003). Ia pernah berkolaborasi peran bersama adik laki-lakinya, aktor Casey Affleck.

Affleck pernah menjalin hubungan dengan aktris papan atas Hollywood, Gwyneth Paltrow tahun 1998. Setelah putus dari Paltrow, ia menjalin hubungan dengan penyanyi kelas dunia Jennifer Lopez pada tahun 2002, namun keduanya berpisah dan gagal bertunangan pada tahun 2004. Kemudian pada tahun yang sama Afflek kembali menjalin hubungan dengan aktris Hollywood Jennifer Garner, lawan mainnya dalam film Daredevil. Affleck menikah dengan Garner pada 29 Juni 2005. Pernikahan mereka membuahkan dua orang putri: Violet Anne Affleck (lahir Desember 2005), Seraphina Rose Elizabeth Affleck (lahir Januari 2009) dan seorang putra: Samuel Garner Affleck (lahir Februari 2012).

http://id.wikipedia.org/wiki/Ben_Affleck

No comments: