Thursday, September 3, 2009

Belum Pernah Ada Gempa Sebesar Kemarin ....


Dae (26) mungkin tak akan pernah menyangka rumah sederhana yang dibangunnya sekitar setahun lalu harus rusak parah karena gempa berkekuatan 7,3 SR yang berpusat di Tasikmalaya.

Rumah seluas 4 x 6 meter itu nyaris tak dapat dihuni lagi. Untungnya tak ambruk. Kusen pintu masih ada, sedangkan satu dari kaca jendela di samping pintu hancur. Pemandangan di ruang dalam lebih berantakan. Setengah bagian dinding di sisi kanan rumah tampak menganga, sedangkan batu-batu yang mengisinya telah berjatuhan di lantai.

Sisi dinding yang berhadapan di pintu tampak retak, siap ambruk. Begitu pula bagian atas dinding yang berbatasan dengan sisi rumah orangtua Dae. Dae mengakui rumahnya memang ringkih karena belum diplester. Namun, peristiwa gempa yang membuat rumahnya hancur cukup menyesakkan.

"Ya karena kurang modal. Tapi pas bangun enggak kepikiran akan ada gempa. Lagian belum pernah ada gempa yang sebesar kemarin," tutur Dae di Desa Pancawati, Kampung Cipare RT 03 RW 12, Kamis (3/9).


Pada saat gempa, Dae mengatakan, dirinya sedang berladang, sedangkan istrinya, Imas (19), berada di rumah. Ketika merasakan gempa di sawah, dirinya langsung pulang. Benar saja, ketika tiba di rumah, keadaannya sudah berantakan.

Imas mengatakan, dirinya sedang memasak nasi di dapur ketika gempa terjadi. Begitu bumi bergoyang, dirinya langsung melompat ke rumah mertuanya yang berada persis di sebelah rumahnya. "Saya enggak mikir apa-apa lagi. Merasa bergetar, saya langsung lompat ke rumah Ibu," kata Imas.

Di kawasan Desa Pancawati, ada sekitar tujuh rumah yang mengalami kerusakan. Rumah Dae dan Imas yang terparah. Dae mengatakan, siang tadi Bupati Bogor sudah meninjau rumahnya.

Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik, 3 September 2009

No comments: