Friday, June 6, 2014

Sisi Lain Prabowo

Prabowo Subianto, Menhankam Pangab Jenderal LB Moerdani, Titiek Soeharto.

Kisah tentang Jokowi sudah banyak kita published, sekarang kita share sisi lain Prabowo Subianto yang tidak pernah terungkap (untold story).

Eng ing eeeng ... Sedikit orang yang tahu bahwa perkawinan Prabowo Subianto dengan Titiek Soeharto di TMII pada tanggal 8 Mei 1983, adalah berkat jasa Jenderal LB Moerdani (LBM). Prabowo, yang pada tahun 1982-1985 berpangkat Mayor adalah staf khusus Menhankam/Pangab LB Moerdani. Moerdani sudah lama mengamati Prabowo. Sejak lulus Akmil berpangkat Letda, Moerdani serius mencermati dan menilai perilaku, karakter dan kinerja Prabowo. Kesimpulannya: Luar Biasa.

Disamping memiliki kejeniusan (IQ 152), Prabowo sangat berani, patriotik, dan sangat cinta tanah air. Dalam cerita-cerita Jawa, disebut sebagai Senopati Wirang. Saat itu, Menhankam/Pangab LB Moerdani tahu persis bahwa Prabowo sudah dijodohkan dengan putri seorang jenderal yang juga seorang dokter, namun Moerdani diam-diam tidak setuju.

Pada tahun 1982-1985 itu, LB Moerdani adalah tokoh yang sangat dipercayai oleh Presiden Soeharto. Saran-sarannya didengar dan sering diterima oleh Pak Harto. Besarnya Kepercayaan Soeharto kepada Moerdani adalah karena dia selalu menunjukkan loyalitasnya terhadap Soeharto. Jadi LBM adalah pengaman bagi kekuasaan Soeharto dan Orba.

LB Moerdani kebetulan adalah penganut Katolik, agama yang sama dengan Ibu Tien saat itu. Sedangkan Pak Harto adalah penganut Islam Abangan, lebih ke Kejawen (Bhirawa). Moerdani melobi Ibu Tien agar setuju mengambil Mayor Prabowo menjadi menantu, dan menjodohkannya dengan Titiek (Siti Hediati Harijadi) Soeharto. Bu Tien akhirnya setuju dan Pak Harto pun menyetujuinya. Mereka (Pak Harto dan Bu Tien) tidak tahu bahwa Prabowo sebenarnya sudah bertunangan. Akhirnya tunangan dibatalkan, dan Prabowo menikahi Titiek.

Semula LB Moerdani berharap Prabowo akan menjadi mata dan telinganya di Cendana. Menjadi tangan kanan Moerdani dalam menggapai cita-citanya. LB Moerdani tidak menyangka Mayor Prabowo setelah jadi menantu Soeharto ternyata malah mengkhianati Moerdani, karena Prabowo lebih berpihak kepada Pak Harto dan keluarga Cendana.

Siti Hediati Harijadi (Titiek) dan Letjen Prabowo Subianto.

Moerdani salah menganalisa dan menilai Prabowo sebagai penganut Islam Abangan, karena berayahkan sosialis sekuler, ibu dan saudara-saudaranya banyak yang Kristen atau non muslim. Moerdani merasa tidak berisiko ketika dia memaparkan rencananya selaku Menhankam/Pangab untuk menghancurkan Islam di Indonesia secara sistematis. Termasuk rencana Moerdani untuk merekayasa stigma negatip pada umat Islam Indonesia sebagai “ancaman” terhadap NKRI dan kekuasaan Soeharto.

Contohnya adalah ketika ABRI membantai ratusan umat Islam pada peristiwa Tanjung Priok. Moerdani melakukan pengkondisian agar Islam menjadi "musuh" Negara! Sehingga Islam sama dengan "musuh" Negara!

Moerdani memaparkan bagaimana caranya ABRI menciptakan “terorisme Islam”, “pembangkangan Islam”, atau “Islamophobia” dan seterusnya. Lalu menumpasnya secara keji. Moerdani menapaki karier di ABRI dengan cara menciptakan Islam sebagai “musuh” Negara dan kemudian ditumpasnya. Penghargaan dan pujian Soeharto didapatkannya karena prestasinya itu.

Ketika Prabowo tahu rencana besar dan rekayasa-rekayasa yang dilakukan Moerdani dalam rangka membenturkan Islam dengan Pak Harto, dia lalu membocorkannya. Prabowo melaporkan rencana keji Moerdani terhadap umat Islam Indonesia kepada Soeharto, mertuanya. Pak Harto kaget, marah dan menyesalkan.

Sebelumnya, Pak Harto sudah lama mendengar adanya rekayasa petinggi ABRI terhadap sejumlah peristiwa terkait “makar” kelompok Islam, tapi Pak Harto abaikan. Ia nilai itu hanyalah ekses rivalitas di internal ABRI. Namun kali ini informasi itu datang dari Prabowo, menantunya sendiri.

Prabowo menilai Moerdani punya agenda lebih besar dengan merekayasa benturan antara umat Islam dengan Soeharto karena Moerdani ingin menjadi Presiden. Cita-cita Moerdani menjadi Presiden setelah Pak Harto lengser sangat besar, namun hanya bisa terwujud jika Islam dan Pak Harto bermusuhan.

Karena jika hubungan umat Islam dan Pak Harto baik dan normal, maka akan sulit bagi Moerdani yang beragama Katolik menjadi wapres pada tahun 1988. Pak Harto pasti lebih memperhatikan aspirasi umat Islam saat penetapan wapresnya pada 1988. Oleh sebab itu hubungan Soeharto dengan Islam harus dirusak. Selanjutnya, Moerdani berharap, setelah menjabat wapres pada 1988, kemungkinan besar Pak Harto akan mundur pada 1993. Saat itulah otomatis Moerdani akan menjadi RI-1.

Rencana keji Moerdani terhadap umat Islam Indonesia ini dinilai Prabowo sangat membahayakan posisi Pak Harto. Karena Islam adalah agama mayoritas di Republik Indonesia. Akan lebih kecil risikonya bagi Soeharto bila membina hubungan baik dengan umat Islam yang mayoritas daripada menjadikan Islam sebagai musuh negara.

Mbak Titiek dan Pak Harto (kiri), Jenderal LB Moerdani (kanan).

Setelah mendapat laporan dari Prabowo mengenai rencana keji ABRI yang diotaki Menhankam/Pangab LB Moerdani, Soeharto tidak langsung bertindak. Dia mengamati secara diam-diam.

Pak Harto diam-diam mencegah rencana keji LB Moerdani dengan menempatkan dan mempromosikan sejumlah perwira tinggi ABRI yang kuat keislamannya. Selain mempromosikan perwira-perwira ABRI yang Islam, Pak Harto juga mempromosikan perwira-perwira dari kesatuan lain yang tidak berhubungan dengan jaringan Moerdani. Akibatnya Menhankam/Pangab Moerdani tidak lagi bisa bergerak bebas karena dikelilingi oleh jenderal-jenderal Islam (TNI Hijau). Dia akhirnya terjepit, tak bisa berkutik.

Puncak kekesalan Moerdani terjadi ketika Pak Harto mencopot LB Moerdani dari jabatan Panglima ABRI pada tahun 1988 dan menunjuk Jenderal Try Soetrisno menjadi penggantinya. Try Soetrisno tidak berasal dari Akmil tapi dari Atekad (Akademi Teknik Angkatan Darat). Bukan pula perwira intelijen, sehingga tidak ada sentuhan dari Moerdani sama sekali.

Moerdani yang marah dan kecewa terhadap Soeharto kemudian merencanakan balas dendam besar-besaran dengan rencana untuk menjatuhkan Soeharto. Sebelum itu, pada tahun 1984, Moerdani berhasil mengompori umat Islam agar marah kepada Soeharto dengan cara mendorong Soeharto agar menerapkan kewajiban Azas Tunggal kepada seluruh organisasi politik maupun ormas.

Seluruh ormas dan partai di Indonesia harus mencantumkan Pancasila sebagai satu-satunya azas. Tidak boleh ada azas Islam atau azas-azas yang lain. Semua harus berazas Pancasila. Tidak boleh ada yang lain!

Munculnya reaksi keras umat Islam terhadap penerapan Azas Tunggal Pancasila memang diharapkan sekali oleh Moerdani. Bahkan Moerdani berupaya mengkondisikan agar umat Islam mau berontak. Jaringan intelijen Moerdani disusupkan ke ormas-ormas Islam dan ditugaskan untuk mengipas-ngipasi tokoh-tokoh Islam agar memberontak terhadap Soeharto. Tujuannya agar Soeharto marah kepada umat Islam dan Islam dinilai sebagai ancaman terhadap Negara dan Soeharto, dengan demikian ABRI lalu diperintahkan untuk membantai “musuh” Negara tersebut.

Rencana Benny Moerdani itu kandas, bahkan gagal total, karena ormas-ormas Islam juga didekati orang-orang Soeharto dan diberi pengertian perihal kondisi sebenarnya. Moerdani kemudian tahu bahwa penyebab kegagalan rencana besarnya men-stigmatisasi Islam sebagai “musuh” Negara dikarenakan laporan Prabowo.

Prabowo sempat “dibuang” oleh Moerdani dengan memutasikannya menjadi Kasdim (Kepala Staf Kodim), namun beberapa waktu kemudian oleh Kasad Jenderal Rudini, Prabowo akhirnya dipulihkan. Sejak itu, dalam otak Moerdani hanya ada 2 musuh besar yang harus dihancurkan yakni Prabowo Subianto dan Soeharto.

Jenderal LB Moerdani (kiri). Kenangan saat wisuda Mbak Titiek dan Mas Bowo (kanan).

Moerdani menyusun rencana strategis
Karena puluhan tahun menjadi “dewa” di kalangan ABRI dan di lingkungan intelijen, antek-antek Moerdani masih banyak tersebar. Dua orang yang menonjol adalah Luhut Panjaitan dan AM Hendropriyono. Meski LB Moerdani sudah tidak jadi Panglima ABRI dan Menhankam, namun dia masih bisa memerintahkan Hendropriyono untuk mem-back up PDI Megawati atau yang sekarang populer sebagai PDI Perjuangan alias PDI-P.

Saat itu Megawati adalah simbol perlawanan terhadap Presiden Soeharto, khususnya melalui PDI. Kongres PDI terpecah menghasilkan PDI kembar. Keberadaan PDI kembar, yang satu diketuai Soerjadi dan satu lagi dipimpin Megawati, bisa terjadi karena ada dukungan jenderal-jenderal yang pro-Moerdani.

Keberhasilan Prabowo meyakinkan Pak Harto dan Ibu Tien terhadap bahaya besar yang sedang direncanakan Moerdani, menyebabkan Pak Harto dapat menerima dan mempercayai Prabowo sepenuhnya, termasuk saran Prabowo agar Pak Harto membina hubungan lebih mesra lagi dengan umat Islam.

Penerapan Azas Tunggal Pancasila yang menimbulkan reaksi keras umat Islam, akhirnya tidak meletus menjadi bencana nasional karena perubahan sikap Pak Harto ini. Pak Harto mulai mendekati Islam. Akhirnya Ibu Tien pun memeluk agama Islam dan menjadi mualaf, disusul kemudian dengan Pak Harto sekeluarga menunaikan Ibadah Haji di Mekah. Pak Harto akhirnya berhasil membangun hubungan yang harmonis dengan umat Islam. Suatu hubungan baik yang belum pernah terjalin selama 24 tahun Soeharto berkuasa.

Tahun 1990 merupakan tahun kemerdekaan umat Islam Indonesia setelah “dijajah” dan “ditindas” selama 24 tahun oleh Orde Baru, Soeharto. Puncaknya, pada tanggal 7 Desember 1990, organisasi Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) didirikan di Universitas Brawijaya, Malang. Dan dari hasil Pemilu tahun 1993, menteri-menteri kabinet dan petinggi-petinggi ABRI mulai dijabat para tokoh dan perwira Muslim.

Namun Benny Moerdani dan kelompoknya masih terus mencari jalan bagaimana menghancurkan Soeharto dan Prabowo. Akhirnya ditemukan cara, yakni penculikan! Maka terjadilah penculikan dan pembunuhan sejumlah warga pada tahun 1997 menjelang Pemilu dan kemudian diikuti dengan penculikan dan pembunuhan setelah Sidang Umum MPR 1998.

Tragedi reformasi Mei 1998, yang selalu dikenang karena terjadinya penculikan dan pembunuhan beberapa aktivis dan mahasiswa.

Saat terjadi penculikan dan pembunuhan menjelang Pemilu 1997, sama sekali belum ada tuduhan kepada Kopassus sebagai terduga pelakunya. Namun ketika Tim Mawar melakukan penculikan aktivis pada tanggal 2-4 Februari 1998 dan 12-13 Maret 1998 terjadi kebocoran operasi.

Kebocoran informasi mengenai operasi Tim Mawar dalam rangka pengamanan Sidang Umum MPR terjadi karena ada 1 target, yakni Andi Arief, belum bisa diringkus. Andi Arief sempat kabur, dicari kemana-mana, akhirnya ditemukan di persembunyiannya di Lampung, Pulau Sumatera. Lalu dibawa ke Jakarta lewat jalur darat via Bakauheni.

Saat Tim Mawar menaiki kapal feri di Bakauheni, petugas polisi menghentikan Tim Mawar yang membawa Andi Arief dalam keadaan mata tertutup kain. Meski Tim Mawar kemudian diizinkan masuk feri setelah menunjukkan kartu pengenal Kopassus, kejadian ini tetap dilaporkan polisi ke Den Pom Lampung.

Komandan Den Pom Lampung meneruskan info ini ke Dan Puspom TNI di Jakarta. Saat itulah info bocor, lalu ditunggangilah kasus ini oleh oknum-oknum TNI binaan Moerdani. Peristiwa penangkapan Andi Arief di Lampung yang kemudian dibawa ke Jakarta pada tgl 28 Maret 1998 ini akhirnya ditunggangi dengan terjadinya kasus penculikan lain.

Penculikan lain atau susulan terjadi pada tanggal 30 Maret 1998 dengan korban Petrus Bima Anugrah, yang dilakukan oleh tim lain yang bukan Tim Mawar. Sebelumnya tim lain juga sudah menunggangi penculikan Herman Hendrawan pada tanggal 12 Maret 1998. Para korban ini hilang atau mati dibunuh.

Korban penculikan dari tim lain semuanya mati dibunuh, mayoritas non-Muslim, agar menimbulkan kesan bahwa penculikan dan pembunuhan itu dilakukan oleh Kopassus pimpinan Prabowo, jenderal pembela umat Islam Indonesia.

Fitnah terhadap Prabowo dan Kopassus melalui penculikan dan pembunuhan warga dan aktifis adalah untuk tujuan akhir melemahkan Soeharto. Kenapa? Karena untuk menghancurkan Soeharto harus dihancurkan terlebih dahulu penopang utama kekuasaan Soeharto yakni TNI. Dan kekuatan inti TNI berada di Kopassus sebagai kesatuan elit yang paling dibanggakan oleh TNI.


Moerdani cs hancurkan Soeharto dengan cara hancurkan TNI
Pemilihan target korban yang umumnya non-Muslim atau Katolik dimaksudkan untuk “menghilangkan jejak pelaku” sekaligus memancing perhatian Dunia. Seolah-olah di Indonesia sedang berkuasa rezim Soeharto yang anti Katolik dan anti Kristen. Media-media yang dimiliki umat Katolik dan Kristen pun bersuara sangat keras.

Akibatnya, Prabowo, Kopassus, TNI, dan Soeharto babak belur dihajar dan difitnah oleh Moerdani cs melalui penunggangan operasi Tim Mawar ini. Namun Pak Harto masih tetap bertahan. Sampai akhirnya terjadi peristiwa kerusuhan Mei 1998, yang diawali dengan penembakan terhadap Mahasiswa Trisakti. Peristiwa Trisakti ini, jelas ditunggangi oleh kelompok Benny Moerdani dengan memfitnah Polres Jakarta Barat, Brimob dan Kopassus sebagai pelakunya.

Sementara itu, krisis Moneter yang sedang terjadi saat itu, diperburuk dengan perampokan fasilitas dana BLBI oleh para bankir China melalui rekayasa kredit dan tagihan pihak ketiga yang macet dll. Sampai hari ini, Negara kita masih terbebani utang BLBI sebesar lebih dari Rp 600 triliun, dan baru akan lunas dibayar melalui APBN hingga tahun 2032 yang akan datang.

Krisis moneter, rekayasa opini, fitnah, dan kerusuhan Mei 1998 menjadi penyebab utama kejatuhan Soeharto pada tanggal 20 Mei 1998. Pada saat terjadinya kerusuhan Mei 1998, kembali TNI, Kopassus dan Prabowo dijadikan kambing hitam oleh kelompok Moerdani cs yang berkolaborasi dengan konspirasi global (KG).

Situasi kacau dan tak terkendali tersebut dimanfaatkan para perusuh yang patut diduga merupakan kesatuan dari loyalis Moerdani cs untuk membakar kota dan mengeruhkan situasi. Kehadiran sekelompok orang tidak dikenal yang membuat rusuh dan terkordinir inilah yang dibaca Prabowo sebagai faktor dominan yang membahayakan negara.


Paska kerusuhan, dikembangkan opini sampai ke seluruh dunia, seolah-olah telah terjadi pemerkosaan terhadap wanita-wanita China. Tuduhan itu tidak terbukti sama sekali. Secara teori pun mustahil ada orang yang sempat dan masih berhasrat melakukan pemerkosaan di tengah-tengah kerusuhan. Bahkan katanya dalam melampiaskan nafsu bejat itu mereka sambil meneriakkan takbir. Sungguh fitnah keji yang tak masuk akal!

Tuduhan itu memang ditargetkan untuk mengebiri TNI, menjatuhkan Soeharto dan menghancurkan Prabowo. Fitnah itu sukses besar. Soeharto pun termakan fitnah tersebut. Laporan beberapa jenderal yang langsung kepada Pak Harto menghasilkan pengusiran Prabowo oleh keluarga Cendana karena dianggap sebagai pengkhianat. Prabowo tidak diberi kesempatan menjelaskan fakta sebenarnya kepada Soeharto. Operasi intelijen, penyesatan fakta dan informasi Moerdani cs, terbukti sukses. Operasi itu sangat rapi, cermat dan dibantu oleh media-media kolaborator Moerdani seperti harian Kompas Grup dll. Prabowo dicap pengkhianat Soeharto.

Peran KG (konspirasi global) sangat dominan. Sejak Pak Harto dan Ibu Tien menjadi mualaf dan mesra dengan umat Islam, Soeharto tidak lagi jadi “hadiah terbesar” bagi Amerika Serikat. Kebangkitan Islam Indonesia di era 1990-an dinilai menjadi ancaman serius oleh AS, Barat seumumnya, Australia dan juga Singapura.

Sejalan dengan teori pasca perang dingin, tulisan Samuel P. Huntington dalam “The Clash of Civilization” (benturan peradaban) terus-menerus dikembangkan oleh negara-negara Barat terutama AS. Melalui opini di segala lini, Islam dikembangkan sebagai musuh baru bagi dunia Barat pasca kejatuhan Komunis Uni Soviet dan Eropa Timur. Islam di negeri ini juga dinilai sebagai bagian dari ancaman internasional itu.

Upaya penjatuhan Soeharto yang sedang mendorong kebangkitan kembali Islam di Indonesia setelah 24 tahun “dijajah” bangsa sendiri, telah dijadikan agenda utama oleh KG. Penjatuhan Soeharto itu sekaligus digunakan pula untuk sarana melakukan imperialisme baru atas Indonesia melalui LOI antara IMF dan RI yang telah terbukti menghancurkan kedaulatan NKRI.

Plus dengan menerapkan demokrasi liberal yang sejatinya tidak sesuai dengan demokrasi Pancasila, menyebabkan para kapitalis dengan amat mudah menjadi penguasa-penguasa baru Indonesia. Dan senjatanya hanya satu, yakni money (uang). Inilah cikal-bakal meruyaknya money politics di negeri ini.

Era 1998-2004, Indonesia mengalami gonjang-ganjing tanpa henti. Gangguan keamanan dan kerusuhan terjadi dimana-mana. Ekonomi morat-marit dan pers menjadi sangat liberal tak terkendali. Dan akhirnya, Pers menjadi penguasa baru yang dominan. Pers, baik media cetak maupun elektronik, membentuk opini, mengarahkan persepsi rakyat sesuka hati dan sesuai agenda kapitalis liberal. Selera hedonis menurut masing-masing individu menjadi sangat marak. Bahkan negeri ini menjadi negeri yang paling liberal di atas panggung dunia.


Pers telah menjelma menjadi The First State. Opini pers mampu mengendalikan kebijakan eksekutif, legislatif dan yudikatif. Trial by the press menjadi tontonan sehari-hari. Suara pers menjadi suara kebenaran, seolah-olah menjadi wakil suara Tuhan di negara demokrasi.

Pencopotan Prabowo selaku Pangkostrad juga disebabkan penyesatan informasi dan opini. Bermula dari laporan ke Panglima TNI tentang adanya pasukan liar. Pangkostrad Prabowo mengantisipasi gerakan pasukan liar tersebut dengan mengerahkan pasukan Kostrad dalam rangka pengamanan. Tapi gerakan Prabowo ini malah jadi sasaran tembak kesalahan. Lagi-lagi Prabowo dijadikan kambing hitam.

Apalagi ketika hasil penyisiran gedung-gedung di sekitar Istana (Ring 1), ternyata ditemukan sejumlah besar senjata dan amunisi, termasuk di Gedung Humpus (Gambir), milik Tommy Soeharto. Kontan Prabowo dituduh sebagai penimbun senjata dan amunisi dalam jumlah besar yang ditemukan di lantai 3 Gedung Humpus, milik adik iparnya tersebut. Sekali lagi, Prabowo telah dengan empuk difitnah.

Usaha Prabowo menjelaskan bahwa dirinya mustahil melakukan kudeta atau menggulingkan kekuasaan tidak diterima Presiden Habibie. Opini yang begitu kuat menyudutkan Prabowo adalah hasil misinformation (penyesatan) dan deception (pengelabuan) oleh kelompok Moerdani cs.

Begitu kuatnya rekayasa opini dan fitnah yang dilancarkan kepada Prabowo, sehingga Habibie, petinggi-petinggi TNI dan publik lupa pada satu hal. Mereka lupa satu hal yang sudah menjadi sifat dan karakter dasar Prabowo yang sudah sejak muda belia menjadi ciri khas atau trade mark-nya, yakni bahwa Prabowo Subianto memiliki patriotisme yang luar biasa!

Kenangan manis ketika Mbak Titiek dan Mas Bowo masih utuh rumah tangganya.

Dalam suatu kesempatan, kami (TrioMacan) pernah ditegur keras oleh Mayjen Haryadi Darmawan, mantan Ketua ILUNI (Ikatan Alumni UI). “Saya jamin dengan jiwa raga saya tentang patriotisme Prabowo !!! Orang seperti Prabowo tidak akan mungkin melakukan tindakan sekecil apapun yang dapat membahayakan negara!” Itu pesan Haryadi pada kami.

Jadi kesimpulan kami, tokoh seperti Prabowo-lah yang dibutuhkan bangsa ini. Tokoh yang sepanjang hidupnya hanya memikirkan nasib bangsa dan negaranya. Untuk itu ia telah mengorbankan pangkat dan jabatannya, harga dirinya, dan bahkan telah mengorbankan rumah tangganya.

Tokoh seperti Prabowo-lah yang dibutuhkan rakyat Indonesia saat ini. Tokoh yang akan jadikan Indonesia kembali menjadi “Macan Asia”. Bukan sekedar kuli dan jongos dari bangsa asing!

MERDEKA !!!

Sumber:
Trio Macan
http://linkis.com/chirpstory.com/li/UUt36

79 comments:

Anonymous said...

Salam Indonesia Raya...Jaya Jenderal Prabowo Subianto kami siapp mendukungmu..pilihan nomer 1...saya keluarga besar KOMANDO....Bravo Macan Asia...KOMANDO Jenderal.....

Anonymous said...

RI-1 for Prabowo

Anonymous said...

jadi inti tulisan ini sebenarnya kampanye ya?hadeeeuuuhhh...

Anonymous said...

Trima kasih anda telah membuka mata kami..sepintar2nya bangkai ditutup lama2 akan tercium juga baunya...wahai rakyat indonesia sadarlah atas apa yg terjadi dinegri yg kita cintai ini...bangkit dan dukunglah Prabowo menjadi pemimpin RI...agar macan Asia itu kembali mengaum keseluruh dunia..,,

Unknown said...

Hidup prabowo.....

Malaybozki said...

Mantap

Anonymous said...

Benar benar untold story, semoga bisa memberikan pencerahan bahwa kebenaran itu saatnya pasti akan terungkap..

Anonymous said...

Bohong jk tdk ada pemerkosaan thd etnis tertentu

vins blog said...

Kampanye nii yee...

Saya tau tulisan ini dicopy paste dari sumber mana.

Anonymous said...

Ujung ujungnya kampanye juga

Anonymous said...

Oh ya??? Wewww...ujilah segala sesuatu dengan DOA, hati nurani pasti akan berbicara..pesan : kesehatan nomor 1, milih president mah nomor 2..:)

Anonymous said...

walau cerita itu benar, apa hubungannya dgn si no 2? itu kan kisah antara lbm dan prabowo.. gua tetap lebih cocok dgn no 2...

Anonymous said...

P for presiden
P is Prabowo
bisa jd,,, jd bisa

Anonymous said...

Terbuka saja terhadap capres Jokowi. In Sha Allah akan ada keadilan. Tapi jika untuk jadi Presiden, pak Pabowo, maaf kami khawatir akan dendam seorang jenderal akan mempengaruhi kinerja dan perjalanan Bangsa ini. Pak Jokowi adalah Jokowi dan dia tidak dikontrol oleh siapa2. Rakyat yang ada dibelakan dia, bukan partai.

Raden Milk said...

Allohuakbar maju terus prabowo doa kami selalu membersamaimu

Anonymous said...

Anda sepertinya kristen yg berpura pura menjadi islam.menulis insya allah saja menjadi insha allah.coba ucapkan dengan mengucap 2 kalimat syahadat apabila anda memang muslim?

Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

Menyedihkan... K
enapa data ini baru keluar 6 June 2014 ???
Kemaren kemana aja ???
Kampanye Memperbaiki Citra Seseorang ??
Data Yang Kalian Ciptakan Tahun 2013-2014 Adalah DAta Kebohongan DIsaat Kampanye PilLeg Dan PilPres...
Untuk Menciptakan Bahwa Kalianlah Paling WOW...
Orang Bodoh Hanya AKan Menerima Mentah Informasi Yang Didapatnya Tanpa Berpikir Benarkah ??? Seperti G30s PKI Yang ada dalam sejara Semasa Kita Sekolah ???
APakah Benar G-30s PKI itu ??? Think SMart

Unknown said...

Sok tau...jago bener ngarang cerita.....jadi penulis cerpen aje bos! Dri pada jadi pemfitnah! Ini bisa jadi pengadu dombaan umat beragama

Unknown said...

Sok tau...jago bener ngarang cerita.....jadi penulis cerpen aje bos! Dri pada jadi pemfitnah! Ini bisa jadi pengadu dombaan umat beragama

Unknown said...

cerita komik nya seru sekali.....tp lebih baik jika memakai full pic....

Anonymous said...

Saya percaya 100%, Prabowo bersih. Semoga Allah menyingkap tabir misteri ini dan yg memfitnah dgn keji mendapatkan hidayah Allah utk bersaksi sblm ajalnya!

Anonymous said...

ealah sumbernya ternyata...-_-

Anonymous said...

Tidak bisa di pungkiri bahwa sosok TNI masih hrs memimpin negeri ini,,,qt bisa liat aja bgmna indonesia di pimpin non TNI pulau sipadan,timor timur bisa lepas,,ini krn pihak asing meremehkan indonesia,,,tp klo jendral yg pimpin qt liat bgmna dunia luar menilai indonesia..........mari qt pikir bersama gk usah gontok2an,,, sampe satelit aja di jual

Anonymous said...

Kalo anda islam seharusnya anda tau makna dari insha Allah atau insya Allah :) think smart ok

Anonymous said...

Yg bener dlm penulisan itu insha allah... bukan insya allah...

Maju terus PRABOWO... saya mendukungmu...

Unknown said...

Anda juga bisa jadi pemfitnah disni... lebih baik diam dr pda menunjuk orang tapi jari lain menunjuk dri sendiri...

Anonymous said...

coba aja lu baca kalimah syahadat, dasar tuyul lu..

Anonymous said...

Maju terus PRABOWO... saya mendukungmu...

Unknown said...

SEORANG PRAJURIT SUDAH TERLATIH UNTUK MEMIMPIN BAIK DALAM KEADAAN DAMAI DAN KEKACAUAN KEPEMIMPINAN SEORANG MILITER SUDAH TERUJI APALAGI SEORANG JENDERAL PRABOWO DR DANJEN KOPASUS PASUKAN ELITE NEGARA INDONESIA, PANG KOSTRAD INI MERUPAKAN JABATAN YANG THE BEST SEORANG PRAJURIT...
HIDUP PRABOWO!!!!!

Anonymous said...

Kalau memang bener.. Kenapa harus ngabur ke yordania? Hadapi dan buka kejujuran. Serem milih pemimpin yg dendam pada masa lalu.. Piss

Anonymous said...

Coba baca tulisan Ust. Ahmad Deedat. Yang benar adalah In Sha ALlah.. atau In Sya ALlah.. 'in' dan 'sha' dipisah. Jika disambung artinya jadi 'menciptakan ALlah'. Jangan pernah menuduh orang lain kafir, bisa jadi kita sendiri yang kurang ilmu dan imannya..

gita hajdarpasich said...

hayyaaahh..... umat lain udh berpikir iptek 10 langkah lebih maju, kita masih ribut penulisan insya or insha ALLAH. kok panjenengan2 merasa lebih tau dari yg lain?? emang lebih hebat dr GUSTI ALLAH.... masing2 saling tawadhu' wae bro...

Anonymous said...

Wow.. Luar biasa ceritanya.. Luar biasa gilanya. Cocok sekali untuk memecah belah kerukunan umat beragama. Tp hanya orang2 bodoh saja yang percaya dengan cerita anda. Sharing lah apa yang berguna demi kemajuan bangsa, bukan untuk merusak bangsa. Sepertinya anda salah 1timses nya yah. Dibayar berapa mas ?

Anonymous said...

Terima kasih telah memberi pencerahan tentang Capres No.1
Tapi tetep, kalau presiden ya no 2, :)

Unknown said...

kalo banyak yag gopul jangan slahkan masyarakat

Anonymous said...

Tu yg bilang jokowi gk dikontrol belakangnya.. Bener2 gk pernah baca yg tersurat dan tersirat... Klompok jokowi dibelakangnya jendral2 perabg berdarah semua (ryamizard, hendropriyono, muhcdi pr, sutiyoso, dll) jgn bilang gk ada komitmen.. Gk ada makan siang grtais... Hadegghhh capek deh yg udh buta mata, telinga, yg ada JOKOWI.. Dasar irrasional semua...

Unknown said...

Pembohong Besar!

Unknown said...

Kok bisa bilang kerusuhan mei 1998 tidak ada pemerkosaan, anda nglindur apa ngarang?

Unknown said...

ini cerita menyesatkan! Boleh dihirup dan dikunyah, tapi jangan cepat2 ditelan.....bila kisah ini benar, mengapa Prabowo tidak menggunakan amunisi perseteruannya dengan LBM untuk membela diri terkait kasus penculikan, alih-alih malah diarahkan ke Wiranto dan Soeharto??
Bukankah LBM yg jadi akar semua konfliknya?

Achang weanggu said...

Klaw tulisan diatas ini benar kenapa tdak mengajukan diri jadi saksi untuk membela prabowo di pengadilan mahkama pelanggaran HAM. sumbernya juga g jelas.

Anonymous said...

ini yg nulis orang emosi dan sarat kepentingan....sayangnya sekarang rakyat sudah semakin pintar dan ga termakan oleh propaganda pencitraan karakter palsu seperti ini......

kaya berasa baca cerpen stensilan aja neh......

Unknown said...

Kata katanya aja amburadul pating pecothot, di alenia yg satu menyebut pasti LBM pelakunya, tapi di alenia berikutnya berubah menjadi dicurigai/diduga, ketahuan kalau ini hasil gotak gatuk aja....

Anonymous said...

banyak hal2 yg tidak bisa kita cerna mengapa, mengapa, mengapa. Bayangkan jika saat itu tidak ada kambing hitam, dan rakyat merasa TNI musuh rakyat? Apa yg terjadi? Bisa jadi pembantaian besar2an kpd rakyat indonesia akan terjadi, karna akan bnyak yg demo dan smakin anarkis, smua rakyat memusuhi TNI, jd tdk bisa memilah lg siapa yg benar siapa yg salah. Dgn adanya kambing hitam, ini akan di anggap oknum, bukan organisasi TNI. Shingga bsa meredakan aksi anarkis yg berkelanjutan. IQ prabowo 152 tentu sdh bisa membaca itu lbh jauh

Anonymous said...

Yg bilang Pak Jokowi tidak dikontrol siapa2, tentu tidak pernah mendengar pernyataan megawati sesaat setelah memilih jokowi jd capres. Saya tdk pernah terbayang seorang jokowi bisa membantah megawati, ato berseberangan pendapat dgn megawati dan partainya, sementara kita tahu partai seperti apa yg mengusung jokowi

Anonymous said...

mas, kalo kita merasa org indonesia dan ingin menulis penulisan arab dalam bahasa indonesia tulisannya mestinya Insya Allah, karna didasarkan huruf alif, nun, syin, hamzah, lam, lam, ha. Beda kalo anda mengikuti tata cara bahasa inggris, syin itu shin. di inggris anda bleh menuliskan insha Allah. mdah2an ini menjadi pelajaran bagi kita smua.

Anonymous said...

https://answers.yahoo.com/question/index?qid=20070622052548AALj4Km
Buat yang debat Insha Allah or Insya Allah.
Pemilu pada intinya adalah memilih berdasar hati nurani. So, siapapun pilihan kita doakan yang terbaik!! kan buat kita semua ini!!

Anonymous said...

Kalo tulisan diatas dianggap terlalu baru krn berdekatan dg pilpres, mungkin link dari detik.com tahun 2006 bisa jadi pembanding http://news.detik.com/read/2006/10/04/130218/688872/10

henrizalhadi said...

hmmm...yang menolak cerita ini...semuanya nick palsu.....
sebagai mahasiswa di era 98...waktu itu saya sempat berfikir seperti ini...
prabowo...dibantai karirnya..dipisahkan dari keluarga...satu2nya hanya diam dan menerima....MUNDUR UNTUK MAJU, MENGALAH UNTUK MENANG...DAN inila saatnya....sekarang lah saatnya....gentarin...gerakan 3 in 1....PRESIDENKAN PRABOWO 1, GUBUERNURKAN LAGI JOKOWI 2. DAN KEMBALIKAN JK KE PMI DAN MESJID.....INsya Allah semua agama di INDONESIA pasti terjaga kehormatannya....
MUDAH2AN PRABOWO DALAM WAKTU DEKAT..KALAU PERLU SEBELUM PILPRES 9 JULI...SEGERA RUJU'.....

IndoMoslem said...

kalo anda Islam, jangan pilih Jokowi. apa hubungan dengan Jokowi? Jokowi bonekanya Megawati, Megawati bonekanya LB Moerdani. Kan Megawati sudah bilang di pidato deklarasi dukungan PKB dan Nasdem, kalo Jokowi itu Petugas Partai. artinya Jokowi tetap saja Pesuruhnya Megawati. Mikir.....!!!!!

Anonymous said...

terima kasih untuk beritanya
prabowo untuk indonesia

Anonymous said...

Apa hubungannya dengan No.2?

Daripada mereka yg menjadi buah fitnah masih bersanding dengan Mega.

Anda masih bertanya "apa hubungannya" ?.

Anonymous said...

Dulu, di tahun 1998, saya sering lihat Prabowo di TV bilang begini: "Rubbish..".... Nah tulisan/artikel seperti inilah yang pantas disebut "rubbish".. Ngibul, ngarang, mbujuki thok.. TrioMacan kok dipercaya, sampah semua isinya.

Anonymous said...

jangan memfitnah ANJING...

Anonymous said...

Dalam penulisan انشا الله dalm ejaan b. Indonesia insyaAllah bukan insha atau in sha. Karena hurup ش dlm ejaan latin = sya dan apabila sho atau sha itu = ص.

Allahu Ta'ala a'lam bishshowaab.

Anonymous said...

Dalam pemilu nanti, milih dua-duanya itu tidak sah. Maka harus milih SATU saja, jangan milih DUA !

Anonymous said...

Benar benar cerita pembelaan yg sangat panjang di masa2 pemilihan presiden :)

Anonymous said...

Menanggapi IndoMoeslim: Kalau anda Islam kalo milih prabowo inget loh, prabowo itu Islam sendirian, saudara2nya Kristen, nah loh! :)

Unknown said...

ini bukan masalah di indonesia atau di inggris, dalam huruf arab setelah " sin " tidak ada huruf " syin " tetapi " shin " jika di tuliskan dalam bahasa indonesia. pembiasan bahasa boleh2 saja namun jika sudah masuk dalam al qur'an berhati2lah karena salah mengucapkan makhorijul khuruf adalah dosa besar.

Unknown said...

http://www.kasurau.com/2014/05/menyikapi-dan-memilih-jokowi-dan-prabowo.html

Anonymous said...

Insya Allah, pemimpin yang baik akan Allah berikan, apabila rakyat Indonesia tinggalkan fitnah. Kalau saya memilih Presiden untuk saat ini sampai 5 tahun kedepan sebaiknya pemimpin yang tegas dan dedikasi terhadap negara dan bangsa Indonesia, sehingga ada harga diri sebagai Rakyat Indonesia.

amdali said...

Klo mo dukung jgn pke anynomous, pke nm sbnrnya, sy sjk pilpres 2009 llu pilih megapro bkn krn megawati tp krn prabowo, sblm ada brita ini pun sy sdh yakin bahwa prabowo pilihan tpt u Indonesia. Smoga yg bnar mdpt jln kenenangan.....

dian safitri said...

Pilih nomor 2 maka anda org indon pribumi bakal jd kacung china.... klo china pilih no 2 masuk akal krna mreka kafirun....

dian safitri said...

Tp yg trpnting moerdani ahli naar sudah memastikan tiket masuk neraka..... bgs lh krna neraka sebaik baik tempat buat mnusia laknatullah sperti moerdani...

dian safitri said...

Hnya org ISLAM tdk tau agama yg milih Jokowi..... org ISLAM bodoh yg brakal pndek yg ingin hncurkan agma ny sendri... klo anda bnr2 ISLAM pilih Prabowo Subianto!

dian safitri said...

Hidup prabowo subianto!

dian safitri said...

Buat cina Islam pun silhkan pilih Prabowo! Krna org Islam mmng shrs ny pilih pmimpin dr prtai ISLAM bukn prtai kafirun kayak PDI P

Unknown said...

Lebih baik jokowi gubernur dan prabowo presiden karena sama2 bagus daripada saling menjatuhkan satu sama lain, tidak habis fikir jika gubernur kita nonmuslim T_T

Anonymous said...

SATU KATA UNTUK TULISAN INI:

GUOBLOKKK!!

Anonymous said...

Hanya orang muslim indon bodoh yang percaya dan terhasut tulisan sampah macam begini!
Bukti betapa bodohnya indon sehingga bisa dijajah Belando 350 taon lamenye...

Yamin, ST. said...

YG NGGAK PAKE NAMA ASLI ITU...PENGHIANAT...!!!
PENGHIANAT= PENAKUT

Yamin, ST. said...

YG NGGAK PAKE NAMA ASLI ITU...PENGHIANAT...!!!
PENGHIANAT= PENAKUT

Anonymous said...

wkwkwkwk.... guling-guling baca linduran di atas

Anonymous said...

UUD = ujung ujungnya D'Kampanye ...
Semangat bro...
Kontroversi berita, pendapat, opini yuk kita verifikasi ke sumber yg kredibel...
#Salam sila ke-3

™Dalis Ikbal™ said...

Akwkakwkaw kampanye,,gw tau ini cerita kopi paste drmn,,kwowkwowk emg bnyak yg gampang di bodohin ama CERITA GINI,,udh lama gw pantau kwowwo

Anonymous said...

Gak apa apalah biarkan seetnis menang=)prabowo itu keturunan cina ,sodaranya kristen dan cina,paling2 jadi presiden qt gak rugi apa2 kok,jokowi menang qt santai..prabowo menang lebih senang lagi masuk sejarah presiden pertama indonesia keturunan cina 2019..saat ini dia sama arab buat politik sesudah menang pasti mereka ditinggalin x) santai kawan2 seetnis dan sebangsa

DeBoer Collections said...

Saya kirain ini fakta sejarah tp tau untuk tujuan kampanye padahal saya bacanya serius banget

Fil said...

Deo gratias... Ternyata di samping kekeliruan Pak LBM menilai Pak Wowo... ternyata itu semua karena karya Roh Kudus. Yang dihancurkan itu BUKAN Islam..., tetapi para petualang yg menggunakan agama Islam utk mencapai tujuan politik kotornya.

Tuhan memang LUAR BIASA...

Fil said...

Kasihan sekali para pecundang di sini...
Sekali pecundang selamanya tetap PECUNDANG...