Wednesday, February 24, 2010

Salam Super Mario Teguh - The Golden Ways


Sosiolog: Mario Teguh Terjebak Persepsi Pribadi

Dalam akun twitter-nya, motivator terkenal Mario Teguh memposting bahwa perempuan yang suka dugem dan merokok tidak layak untuk dinikahi. Tentu saja hal itu menuai protes. Menurut Sosiolog Universitas Padjajaran Momon Sudarma, kata-kata yang dilontarkan Mario dalam akun twitter itu tidaklah tepat.

"Kalau menurut saya, ia terjebak dalam persepsi pribadi," tutur Momon ketika berbincang dengan detikBandung, Minggu (21/2/2010).

Ditambahkan Momon, reaksi negatif yang timbul akibat postingan Mario adalah suatu hal yang wajar. "Dia memposting di situs jejaring sosial yang banyak diakses orang. Kalau postingannya mengundang resistensi, itu saya kira wajar saja," terang Momon.

Menurutnya, di kota-kota besar seperti Bandung dan Jakarta, merokok dan dugem adalah bagian dari gaya hidup. "Masalah merokok atau dugem itu kan tidak bisa berdiri sendiri. Ini berkaitan dengan masalah sosial juga. Apalagi di kota besar seperti Bandung atau Jakarta. Dua hal itu kan biasa dilihat. Bahkan sudah menjadi gaya hidup," tutur Momon.

Momon juga menuturkan, tindakan Mario baru bisa diterima bila tujuan yang dimaksud adalah untuk menyuarakan hidup sehat.

"Kecuali yang dia lakukan untuk memberikan reaksi kejut pada masyarakat untuk menyuarakan kesehatan atau gaya hidup sehat. Tapi konteks kalimatnya kan tidak seperti itu," tutup Momon.

Di akun twitter-nya Sabtu (20/2/2010) malam, Mario menyebut bahwa perempuan yang suka merokok, dugem, dan sebagainya tidak layak untuk dinikahi.

Pradipta Nugrahanto
detikBandung, 21 Februari 2010


Ini Dia 'Pesan' Mario Teguh yang Bikin Heboh Itu

Mario Teguh resmi pamit dari akun twitter yang dia miliki setelah postingannya soal wanita yang merokok dan suka dugem tidak baik untuk dijadikan istri. Sebenarnya, pesan-pesan yang disampaikan sang motivator ini layak juga diperhatikan.

Seperti yang detik.com dapatkan dari penelusuran di twitter, Minggu (21/2/2010), ada belasan wejangan Mario soal calon pendamping hidup dan wejangan-wejangan baik lainnya.

Berikut sebagian wejangan-wejangan Mario Teguh yang diposting Sabtu (20/2/2010) malam:

1. Pada akhirnya kita harus memilih wanita yang baik untuk istri, pria yang baik untuk suami, dan membangun keluarga yang baik.

2. Jodoh itu di tangan Tuhan. Akan lebih baik jika kita periksa apakah kita mempersulit orang yang ingin memperjodoh kita.

3. Wanita yang pantas untuk teman pesta, clubbing, begadang sampai pagi, chitchat yang snob, merokok dan kadang mabuk, tidak mungkin direncanakan jadi istri.

4. Hidup berbahagialah dengan istri anda yang baik, atau suami anda yang anggun. Tidak ada kebahagiaan selain kebaikan.

Anwar Khumaini
detikNews, 21 Februari 2010


Sebut Wanita Perokok Tak Layak Dinikahi, Mario Teguh Gegabah

Protes terhadap motivator Mario Teguh yang mengatakan bahwa wanita perokok dan suka mabuk tak layak dinikahi marak di twitter. Peneliti studi Gender LIPI Jaleswari Pramodhawardani (Dani) menilai Mario Teguh telah melakukan blunder dan gegabah.

"Apa hubungannya perempuan yang tak layak dikawini dengan perokok dan suka dugem? Nggak ada hubungannya. Mario Teguh terlalu gegabah mengatakan seperti itu," kata Dani kepada detikcom, Minggu (21/2/2010).

Menurut pengamat gender LIPI ini, Mario Teguh telah membuat blunder dengan pernyataannya yang ditulis di twitter. Padahal publik sudah menilai sosok Mario merupakan motivator ulung yang selalu menempatkan orang lain dalam kerangka positive thinking.

"Konstruksi Mario Teguh mempertegas konstruksi patriarkal perempuan. Perempuan dilihat sebagai benda di luar dirinya. Kenapa dia nggak memperkarakan hal-hal yang merugikan orang lain," protes dia.

Jaleswari menilai dengan pandangannya itu, Mario telah menempatkan perempuan seperti hak milik. Pandangan ini tentu saja sangat tidak menghargai perempuan. "Itu konstruksi patriarkal betul, bahwa apa yang baik dan buruk didefinisikan oleh laki-laki," bebernya.

Sebelumnya diberitakan, Mario Teguh, motivator yang kerap memberikan motivasi lewat layar kaca diprotes di dunia maya. Di akun twitter-nya, dia menulis perempuan yang suka dugem dan perokok tidak layak untuk dinikahi.

Di akun twitter-nya yang dia posting Sabtu (20/2/2010) malam, Mario menyebut bahwa perempuan yang suka merokok, dugem, dan sebagainya tidak layak untuk dinikahi.

Kontan saja, postingan Mario Teguh tersebut mendapat hujan protes. "Kok Mario Teguh kayak ABG labil ya?" demikian sindir salah satu pengguna twitter, Minggu (21/2/2010). "Super cupu," sindir yang lainnya.

Menanggapi berbagai kecaman terhadapnya di twitter, Mario Teguh memutuskan untuk menutup akun twitter yang dia miliki.

"Dengan berat hati kami akan menghapus acc MarioTeguh MTGW sebelum jam 12:00," tulis Mario di twitter-nya.

Muhammad Nur Hayid
detikNews, 21 Februari 2010


Dari Sisi Kesehatan, Perkataan Mario Ada Benarnya

Postingan motivator terkenal Mario Teguh di akun twitter-nya yang menyebutkan wanita perokok dan suka dugem tak layak dinikahi dinilai ada benarnya. Menurut dokter Kandungan dan Direktur RSUD Provinsi Jawa Barat dr Hanirono Susetyo, apa yang ditulis Mario Teguh tersebut adalah benar dari sisi kesehatan.

"Tidak ada dampak positif dari rokok. Apalagi yang melakukannya adalah wanita. Wanita perokok akan berpengaruh terhadap keturunannya," ujar Hanirono ketika dihubungi detikBandung melalui telepon selularnya, Minggu (21/2/2010).

Ditambahkannya, aktivitas dugem atau clubbing juga tidak baik bagi kalangan wanita. "Dugem itu identik dengan minum-minuman keras dan narkoba. Selain itu, rokok juga sudah tidak asing lagi. Jadi pasti lebih berbahaya pada keturunannya nanti," imbuhnya.

Lebih lanjut Hanirono menuturkan bahwa dirinya bukanlah seorang sosok yang antipati terhadap rokok. Namun dirinya tidak setuju dengan adanya anggapan wanita merokok adalah simbol emansipasi dan kehidupan masa kini.

"Banyak wanita yang merasa derajatnya sama dengan pria bila merokok. Selain itu juga sebagai simbol kehidupan moderen. Padahal hal itu keliru dan malah berdampak buruk pada kesehatan," ujarnya.

Terkait postingan Mario yang menuai banyak pro dan kontra, Hanirono menilai hal itu adalah wajar. "Wajar, namun saya kira tidak bisa disebut kata-kata Mario tidak sesuai HAM. HAM itu tidak berarti kita bebas berbuat apa saja tanpa mempedulikan orang lain. Perbuatan merokok dan dugem, secara tidak langsung merugikan orang lain. Apalagi bila dilakukan wanita yang akan melahirkan keturunan. Yang dirugikan adalah anaknya sendiri," tutup Hanirono.

Pradipta Nugrahanto
detikNews, 21 Februari 2010


Mario Teguh Minta Maaf dan Siap Tanggung Jawab

Motivator ulung Mario Teguh meminta maaf atas postingannya di Mario Teguh Open Forum no.6 (#MTOF 6). Mario mengaku dirinya adalah satu-satunya pihak yang bertanggungjawab atas postingan tersebut.

"Dan untuk itu saya dengan sangat tulus memohon maaf dan merasa sedih menyaksikan mereka yang menjadi tujuan dari pelayanan kami menjadi tidak damai oleh cara-cara kami," demikian klarifikasi Mario Teguh dalam facebook-nya, 'Klarifikasi Penutupan Twitter Account Mario Teguh MTGW', Minggu (21/2/2010).

Mario menegaskan siap mengambil tanggung jawab penuh atas ketidaknyamanan akibat postingan di twitter-nya tersebut. "Baik yang tidak menyukai posting langsung dari kami atau yang dimarahkan oleh editing lepas dari judul diskusi tersebut di media yang sama atau yang lain," jelasnya.

Mario menjelaskan, #MTOF 6 adalah sebuah diskusi yang menasihati para perempuan untuk tidak mempersulit masa depan kehidupan pribadi dan pernikahan mereka sendiri. "Mohon ditaruh konteks no. 6 sebagai semangat dan niat dari tweet #MTOF 6, sebagai berikut: “Wanita yang pas untuk teman, pesta, clubbing, bergadang sampai pagi, yang chitchatsnob, merokok n kadang mabuk – tidak mungkin direncanakan jadi istri” jelasnya.


Sebagai mata diskusi, #MTOF 6 adalah judul dari diskusi, dan lebih ditujukan untuk memulai proses diskusi, bukan suatu judgment terhadap wanita tertentu.

"Tetapi kami bisa memahami kesalah-penafsiran bisa terjadi terutama karena posting tersebut dibatasi sebanyak maksimal 140 huruf yang kemudian dapat di edit dan di post ulang (retweet) dengan bebas tanpa harus setia kepada keseluruhan maksud dari posting awalnya," jelasnya.

Akan tetapi, lanjut Mario, para Moderator MTSC (Mario Teguh Super Club) tidak perlu dihukum atau menerima penalti apapun sebagai buntut posting tersebut. "Karena kami yang menugaskan mereka dan mereka terjamin dan terlindungi oleh tanggung jawab saya sebagai pemberi tugas," tuturnya.

Amanda Ferdina
detikNews, 21 Februari 2010

No comments: