Monday, October 12, 2015

Permadi: “Paling Lama Awal 2016 Jokowi Jatuh”


Sejak melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, banyak yang menyamakan kondisi perekonomian saat ini sama atau bahkan lebih parah dibanding tahun 1998, menjelang Soeharto lengser. Teranyar pada Rabu (9 September 2015) yang lalu, nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dollar yaitu sebesar Rp 14.300.

Kondisi ini dikritisi oleh banyak kalangan tak terkecuali juga oleh paranormal, Permadi SH, politisi yang kini menjadi pengamat politik alumni Universitas Indonesia. Permadi meramal masa pemerintahan Jokowi berdasar ramalan Jongko Joyoboyo.

“Saya adalah pengikut Kejawen yang mampu memberikan ramalan-ramalan, tapi itu entah benar entah tidak. Karena ada yang mengakui benar, ada yang mengakui tidak,” kata Permadi membuka perbincangan dengan merdeka.com di kediamannya di Jalan Pengadegan Raya, Pekan lalu.

Menurut dia dalam ramalan Jongko Joyoboyo yang dia percayai, di Indonesia akan terjadi goro-goro alias kerusuhan yang lebih besar dari 1998. Bahkan kerusuhan akan terjadi lebih parah dari Peristiwa 1965.

Mengenakan kaos dan celana panjang hitam, Permadi, di sela-sela jadwal kontrolnya ke dokter, dia masih bisa meluangkan waktu berbincang hampir sejam. Ditemani air mineral dan kue ringan dia menjawab semua pertanyaan.


Berikut petikan wawancara Laurel Benny Sharon Silalahi dan Arbi Sumandoyo dari merdeka.com kepada Permadi, soal ramalan Jongko Joyoboyo.

Bagaimana ramalan Anda tentang kondisi Indonesia saat ini ?

Baik saya menjawab pertanyaan ini tidak berdasarkan like and dislike, tidak ada saya benci ini benci itu. Tetapi benar-benar dari pemahaman kejawen saya. Saya adalah pengikut kejawen yang mampu memberikan ramalan-ramalan, tapi itu entah benar entah tidak. Karena ada yang mengakui benar, ada yang mengakui tidak.

Terus terang, saya juga diminta untuk tidak jadi populer, ramalan saya untuk Indonesia sekarang ini pasti terjadi goro-goro, yang dalam bahasa politiknya adalah revolusi rakyat. Karena kondisi dan situasinya sudah sedemikian hebatnya, rakyat sudah hampir tidak tahan, sementara pemerintah bersama menteri-menterinya masih adem-ayem menganggap tidak ada apa-apa. Nah pada suatu saat ini akan meledak. Karena apa? Di Indonesia sebenarnya rakyat itu tidak pernah ber-revolusi sendiri atas inisiatif rakyat sendiri.


Tahun 1945 ketika revolusi di Surabaya itu mana berani rakyat. Bung Tomo dan para kiai-lah yang maju melawan Belanda yang persenjataannya lengkap, punya tank, punya pesawat, punya kapal yang mengepung Surabaya, rakyat tidak berani. Tetapi manakala Tuhan menghendaki revolusi terjadi, maka terjadilah.

Tuhan memasukkan roh keberanian, dan rakyat menjadi kesurupan, bahkan ada yang berani naik tiang bendera mau menyobek warna biru bendera Belanda jadi merah putih. Satu orang naik, ditangkap dan ditembak mati, berkali-kali, naik lagi, sampai 5 kali, baru tersobek.

Sesudah itu tank diserbu dengan bambu runcing, kiai bawa keris maju, Bung Tomo bawa keris maju, semua maju, semua seperti kesurupan. Tapi setelah menang dan Belanda ketakutan, akhirnya rakyat tidak berani lagi melakukan revolusi, Bung Tomo juga tidak berani lagi melakukan revolusi. Maka kekuasaan akhirnya dipegang oleh Bung Karno.

Mengapa? Karena Bung Karno lebih hebat. Siapa yang berani melawan Bung Karno? Matanya melotot saja sudah pada takut semua, tapi ketika Bung Karno sudah 21 tahun, waktunya jatuh, Tuhan kembali memasukkan roh keberanian kepada pemberontak. Mereka beringas, apa saja dilabrak. Bung Karno PKI, Bung Karno korupsi, segala macam. Bung karno tahu diri, dia akhirnya memilih mundur, kekuasaan akhirnya dipegang oleh Pak Harto.


Siapa yang berani melawan Pak Harto saat itu? Dengan filsafat 3B-nya, “Bui (penjara), Buang, dan Bunuh,” nggak ada yang berani. Hampir 33 tahun Pak Harto malang melintang, tetapi ketika waktunya sudah datang, Tuhan memasukkan roh keberanian. Siapa yang berani melakukan revolusi? Ternyata orang-orang Golkar pengikut Pak Harto. Harmoko yang katanya, “waduh semua-semua berkat Pak Harto”, Ginanjar, Akbar Tanjung, semua yang tadinya menyanjung Pak Harto mereka berontak, sampai Pak Harto jatuh. Berani toh mereka!?

Sekarang ini mulai dari Pak Habibie, Gus Dur, Mega, SBY, dan Jokowi, itu adalah presiden-presiden yang tidak dijongkokan (diramalkan) dalam Jongko Joyoboyo. Jongko Joyoboyo itu hanya memuat 3 kesatria, Satria Kinunjara itu Bung Karno, Satria Muktiwibawa itu Pak Harto, dan Satria Piningit itu yang akan datang yang belum muncul.

Karena itu, paranormal-paranormal gombal, pernah menjuluki Habibie ini satria ini, Gus Dur satria ini, Mega satria ini, SBY satria ini, Jokowi ini. Itu beda, mereka tidak dihitung karena hanya pelengkap saja. Karena hanya untuk menjadikan Indonesia semakin buruk dan semakin terpuruk. Karena apa, dalam ramalan Joyoboyo dikatakan, setelah Bung Karno itu akan menurun terus akan terjadi lagi penjajahan secara ekonomi dan politik, dan terus-menerus, karena yang sekarang ini diramalkan adalah puncak dari keterpurukan. Baru nanti muncul goro-goro atau revolusi, dimana nanti muncul seorang pemimpin sejati yang disebut Satria Piningit itu. Itulah yang akan membawa kebesaran Indonesia bahkan sampai Indonesia menuju puncak mercusuar dunia. Bagaimana caranya, Tuhan yang mengatur.


Artinya kondisi Indonesia saat ini bisa disamakan dengan tahun 1998?

Ini paling buruk. Ini nanti akan terjadi revolusi yang sangat besar, sehingga Joyoboyo menjongkokan, akan terjadi goro-goro yang sangat besar oleh alam dan juga manusia. Jadi nanti ini habis-habisan betul. Karena apa, sekarang ini kejahatan sudah melanda semua orang, mulai dari presiden, menteri, DPR, polisi, jaksa, semua sudah korup. Malah KPK bisa disogok, rakyat pun ikut-ikutan. Ini makin buruk dan akan diperburuk lagi dengan situasi sekarang ini. Situasi sekarang ini kan sudah krisis, tetapi tidak ada gaungnya pemerintah untuk menangani krisis. Jokowi membuat pernyataan yang berbeda dan bertolak belakang, ekonomi Indonesia masih lebih baik ketimbang 1998 dan 2008. Tapi dia mengatakan juga, kita harus waspada menghadapi krisis yang nggak bener.

Jokowi itu kan senangnya bersumpah demi Allah saya akan ini, saya akan itu, saya tidak akan ini saya tidak akan itu, tapi semua dilanggar oleh dia. Termasuk pada saat dia menjadi presiden: saya bersumpah demi Allah tidak akan menaikkan harga BBM, tetapi ketika Jusuf Kalla mendorong kenaikan harga BBM, Jokowi arahnya berganti, demi Jusuf Kalla BBM dinaikkan. Tadinya demi Allah tidak akan menaikkan BBM, jadi semua sumpahnya dilanggar. Waktu jadi gubernur demi Allah saya tidak akan jadi presiden, saya akan menjadi gubernur selama lima tahun. Pakai demi Allah dia. Nah kalau orang sudah begitu, bagaimana? Saya tidak berani menjongkokan, dikira nanti saya benci, dikira nanti saya like and dislike tapi saya akan memberi contoh pewayangan.

Di wayang, itu ada lakon “Petruk jadi Ratu.” Petruk itu pembantu tetapi berambisi untuk menjadi ratu (pemimpin), padahal Petruk itu bodoh, dia tidak mempunyai pendidikan tinggi tapi ingin jadi raja. Dia mohon pada Tuhan. Dan mengapa Tuhan mengabulkan? Karena Tuhan ingin mengubah hidupnya melalui goro-goro. Jadi Petruk betul-betul sakti pada waktu itu. Semua raja yang menentang dia, kalah. Raja mana pun yang datang, tunduk semua. Nah, Petruk itu kan bodoh, mengangkat pembantu-pembantu seenaknya, temen-temennya, sehingga kerajaan saat itu kacau balau. Akhirnya Semar marah, dikentuti sama Semar, hancur semua, timbul goro-goro. Revolusi pada waktu zaman wayang dulu muncullah Satrio Piningit yaitu Parikesit, maka makmurlah dan kembali jaya.

Siapa Satria Piningit itu?

Itu tidak ketahuan. Namanya saja Piningit, itu dipingit (dijaga dan dirahasiakan) betul-betul sama Tuhan. Tetapi sudah banyak yang mengaku ada, saya ini Satria Piningit, saya juga, lebih dari 400 orang, tapi sudah banyak yang mati.


Apakah dalam kisah wayang tadi Petruk bisa diartikan Jokowi?

Saya tidak mau mengutarakan seperti itu, tapi ada persamaan. Jadi sekarang Indonesia kan kacau balau mengangkat menteri seenaknya, tidak ada yang terkenal, tidak ada yang hebat, tapi teman-temannya yang mukanya lebih jelek dan pendidikannya lebih bodoh. Akibatnya, belum sampai satu tahun harus sudah ada yang di-reshuffle. Menurut saya sebagai pengamat politik, reshuffle itu paling sedikit harus 15 menteri termasuk Puan Maharani. Berani nggak dia me-reshuffle Puan?

Kemarin kan reshuffle seenaknya, orang oposisi seperti Rizal Ramli, diangkat jadi ribut, bentur sama JK, bentur sama siapa saja. Dan ini akan semakin kacau. Luhut pun sudah memberikan sinyal akan ada yang di reshuffle karena menteri yang berani membangkang dan bodoh akan diganti semua. Bahkan dia berani ikut mencampuri polisi. Bareskrim harus diganti karena membuat kegaduhan. Lah, polisi itu (harusnya) mandiri, nggak bisa orang lain campur tangan kecuali presiden.

Karena undang-undangnya polisi itu di bawah presiden, jadi hanya presiden bukan menteri, bukan siapa pun boleh ngatur seenaknya. Karena itu Indonesia kan sudah mulai kacau, daging sudah Rp 160 ribu lebih, ayam sudah Rp 60 ribu lebih, beras sudah Rp 13 ribu lebih, dolar 14 ribu lebih. Ini sesuatu yang buruk zaman sekarang.


Banjir di mana-mana sekaligus kekeringan di mana-mana. Kekeringan itu sudah ribuan hektare, masak menteri pertanian bilang kekeringan tidak mempengaruhi hasil panen. Gila nggak, malah wali kota Surabaya mengatakan, kenaikan dollar tidak mempengaruhi pedagang kecil, gila nggak?!

PHK begitu banyak. Jokowi malah memasukkan tenaga kerja dari China sampai kira-kira 20 juta nantinya. Persaingan di mana-mana, nanti bisa melalui Aceh, Papua, Jawa Timur, Bali, melalui Tangerang. Sementara kita mengekspor TKI ke luar negeri. Kuli-kuli pekerja kita di PHK semua, hancur lah ini. Maka tetap akan terjadi goro-goro.

Artinya kalau dari prediksi Anda, pemerintah sekarang tidak akan sampai 5 tahun?

Itu sudah saya prediksikan, paling cepet akhir tahun, atau paling lama tahun 2016 jatuh, 2016 awal. Goro-goro akan terjadi dalam waktu dekat. Tuhan akan memasukkan kembali roh keberanian, kepada rakyat Indonesia. Saat ini sudah mulai sampai hampir 100 ribu buruh berjalan, tapi masih baik-baik saja. Tapi Menteri Tenaga Kerja mengatakan, tidak benar ada buruh asing masuk ke Indonesia, ini kan namanya penipuan ulung. Sudah nyata di mana-mana, di beberapa perusahaan sudah mempekerjakan orang asing. Itu keputusan Jokowi yang gegabah.

Zaman Bung Karno dulu, perusahaan asing milik Belanda dulu, karena kita dijajah Belanda, dinasionalisasi, kereta api dinasionalisasi. Kemudian orang-orang China tidak boleh ada di kabupaten, atau mereka harus pulang ke negerinya, hingga semua ekonomi dikuasai oleh orang Indonesia.

Tapi zaman Pak Harto dijual lagi, zaman Pak Habibie dijual lagi, termasuk Timor-Timur. Zaman Mega dan Gus Dur juga begitu. Juga sama saja. Zaman Mega satelit Indonesia hilang, kapal tangker Indonesia hilang. Zaman SBY sama saja. Zaman Jokowi ini lebih gila lagi, semua peraturan diterjang saja. Saya dalam hal ini, sekali lagi tidak like and dislike, saya hanya melihat fakta kenyataan.


Apakah ramalan Jongko Joyoboyo sudah ada yang terbukti?

Jongko itu ilmu pasti, pasti terjadi. Yang diramalkan itu semua terjadi. Misalnya, jalanan akan berkalung besi, itu terbukti bahwa saat ini sudah dikitari rel kereta api. Bakal ono kereto mabur, kereta kuda bisa cepat, ternyata ada mobil, ada pesawat terbang. Nah sekarang ini sudah sampai pada zaman edan, semua pejabat itu korup. Jaksa, polisi, hakim, gampang kena suap. KPK pun juga. Korupsi yang lebih edan akan lebih banyak lagi.

Menurut Anda, siapa yang pantas memimpin negeri ini?

Kalau dari ramalan Jongko Joyoboyo itu tadi, ada Bung Karno dan Pak Harto.

Apakah Trah Soekarno atau Trah Soeharto bisa jadi pemimpin berikutnya?

Saya tadinya menginginkan Trah Soekarno, tetapi ternyata tidak ada yang mumpuni. Pernah dicoba oleh Megawati tidak berhasil. Trah Soeharto pun nampaknya tidak ada yang mumpuni, sekalipun saya mendorong salah satu putranya untuk bisa maju, nah karena disebut Satria Piningit, maka tidak ada orang yang tahu siapa dia. Satrio Piningit itu siapa saja yang ditunjuk Tuhan secara pribadi. Seperti zaman nabi-nabi, belum tentu nabi-nabi yang dipilih itu orang pinter, orang kuat. Nabi Muhammad justru orang miskin, tapi kalau Tuhan menghendaki jadi, jadilah dia. Tidak bisa diganggu gugat.

Bung Karno itu ditunjuk Tuhan enggak bisa diganggu gugat. Begitu juga yang selanjutnya ini, saya kira Tuhan pun ikut campur tangan, sehingga negara ini rusak, sehingga terjadi Joyo Bowo dan Joyo Boyo.


Mengapa saya katakan begitu itu. Habibie, itu sudah saya katakan: “Pak Habibie jangan mau jadi presiden, Pak Habibie itu bukan negarawan bukan politisi bukan dari partai politik, pasti jatuh dalam waktu dekat.” Pak Habibie ngerangkul saya, “Terima kasih Pak Permadi Anda orang kedua yang menyarankan saya untuk tidak jadi presiden.” Siapa orang yang pertama? “Margaret Thatcher, tapi Margaret tidak kasih solusi ke saya.”

Pak Habibie dicintai oleh Pak Harto, minta tanah seluas-luasnya sebesar Bogor, dikasih. Didirikan semua laboratorium sebanyak-banyaknya, di sana, darat, laut, udara, perekonomian, bahasa, pendidikan, apa saja yang didirikan di sana Pak Habibie yang pimpin. Pak Habibie akan lebih terkenal dari presiden, eh dia nggak mau. Begitu ditunjuk, tinggal menggantikan Pak Harto, dia jadi presiden, fatal... Jatuh !!!

Gus Dur, saya bilang sama beliau: “Gus, kamu itu kan pemimpin, ketua umum FORDEM (Forum Demokrasi). Forum Demokrasi itu tahu, bahwa di seluruh dunia, yang menang pemilu itu pasti jadi presiden. Maka, Mega yang harusnya jadi presiden, kamu (Gus Dur) tidak. Tapi Gus Dur malah bilang seperti ini, “Oh, aku pasti jadi. Aku sudah punya cincin wahyu dari Sunan Kalijaga. Lalu ditunjukkan ke saya cincin itu, “Siapa yang punya ini pasti jadi,” dan betul saja atas campur tangan Tuhan, Gus Dur jadi. Saya pun bilang: “Kamu (Gus Dur) boleh jadi tapi sebentar dan kamu jatuh.”

Kalau Mega, Mega saya suruh jangan menggantikan Gus Dur. “Persiapkan dirimu untuk pemilihan presiden yang akan datang.” Dia malah maju menggantikan Gus Dur, dan di pemilihan presiden dia kalah toh. Tidak terpilih lagi.

SBY juga saya katakan, Pak SBY jangan mencalonkan sekarang, Bapak sebaiknya menjadi wakilnya Mega. Mega nyalonkan dan Pak SBY wakil, maka pasti Pak SBY belajar 5 tahun dan SBY akan semakin pinter nantinya. Tapi pak SBY dibisiki sama Akbar Tanjung dan oleh orang-orang Golkar, sehingga tidak bisa ketemu sama Mega.


Tadi Anda katakan goro-goro akan lebih besar dari tahun 98, seperti apa goro-goro itu?

Lebih besar dari 1965 malah, dimana PKI saat itu yang mati 3 juta, lebih besar dari itu. Kita nggak bisa membayangkan, saya katakan sekali lagi ini kehendak Tuhan. Ini pakem dan ini akan terjadi, tidak mungkin tidak. Nah kenyataannya kekecewaan demi kekecewaan, pedagang kecewa, petani kecewa, nelayan kecewa, buruh kecewa, pelajar kecewa, mahasiswa kecewa, semua kekecewaan tumpah ruah jadi satu. Siapa lawan siapa yah? Tak tahu siapa yang dilawan. Buruh pasti melawan China, petani pasti melawan tuan tanah, nelayan melawan pencuri ikan, mahasiswa kalau sudah kemasukan roh akan berani bergerak, saya yakin seluruh komponen masyarakat akan bergerak. Dengan melihat dengan kesurupan akan terjadi pembunuhan dan Indonesia akan menjadi hancur.

Berarti ramalan Anda, Jokowi akan turun seperti Pak Harto?

Sekarang saja sudah mulai ada terlihat tanda-tandanya, sudah mulai banyak yang menuntut Jokowi mundur.

Sebelum Satria Piningit ini turun, apakah di Indonesia akan terjadi kudeta militer?

Harus, karena pakemnya begitu, kalau sudah goro-goro barulah muncul Satria Piningit. Adanya kudeta militer ini akan mengantar Indonesia menjadi mercusuar, karena negara-negara lain hancur, Amerika hancur, Tiongkok hancur, Jepang hancur, Rusia hancur sekarang sudah kelihatan semua. China itu kan tadinya akan memperluas perekonomiannya di Asia, pembangunannya hebat, tiba-tiba krisis ekonomi, hancur dengan Yuan itu.


Nah, Amerika sendiri sekarang mengalami kehancuran, jalan tol putus, gempa bumi, banjir, kebakaran hutan, malah sampai di kota-kota besar dan mewah, akan hancur semua. Dollar bisa naik tapi tidak bisa melawan krisis dunia. Indonesia itu dipersiapkan oleh Tuhan untuk jadi mercusuar dunia.

Kapan itu terjadi?

Dalam waktu dekat, setelah goro-goro datang Satria Piningit. Tuhan campur tangan, seperti Tuhan campur tangan di Jepang. Jepang itu kan hancur sama sekali di bom atom nggak ada kehidupan, semua hampir mati. Tapi Tuhan campur tangan pada Jepang, hingga saat ini menjadi negara besar dalam waktu hanya 10 tahun. Tapi kan sekarang membuat kesalahan lagi, maka dihancurkan lagi. Banjir tsunami, gempa bumi dan sebagainya.

Wawancara dengan Paranormal Permadi SH
Merdeka.com, Jakarta, 11 September 2015
Reporter: Arbi Sumandoyo, Laurel Benny Sharon Silalahi
http://www.merdeka.com/khas/paling-lama-awal-2016-jokowi-jatuh-wawancara-permadi.html