Thursday, January 29, 2009

Pesona Aa Babam


Magnet pesona Barack Husein Obama menyedot perhatian dunia. Kita pun terpukau. Sosok Obama bagi orang Indonesia mempunyai kesan khusus karena dia pernah tinggal di Indonesia. Jadi, amat banyak warga Indonesia yang dalam hati kecilnya asa baraya atau serasa kerabat dekat dengannya. Mereka pun turut bangga Obama menjadi Presiden Ke-44 Amerika Serikat. Entah apa perasaan sebagian elite bangsa Indonesia yang biasanya menganggap AS sebagai majikan. Apakah mereka juga merasa kedekatan dan harapan khusus dari Obama?

Mantan Presiden AS George Walker Bush nyaris tidak diperhatikan. Mungkin dalam catatan sejarah AS George Walker Bush akan dinilai sebagai presiden yang banyak membawa kematian. Presiden yang banyak menanamkan kebencian dari bangsa lain. Dia didemo di berbagai negara dan oleh rakyatnya sendiri. Sepatu di seputar wajahnya, setelah tercatat sejarah sebagai presiden yang dilempar sepatu. Kado akhir jabatannya pun adalah mengirim krisis ke seluruh dunia.

Dari Obama diharapkan tumbuh kesan sebaliknya. Dunia berharap ada perubahan dan perdamaian dalam waktu secepatnya.

Obama dilahirkan dan ditakdirkan menjadi presiden. Anugerah besar bagi Obama menjadi Presiden AS. Saya membayangkan kalau ”anak Menteng” itu menjadi Presiden Indonesia. Dia pasti kerepotan menghadapi begitu banyak masalah yang pelik, rumit, dan yang aneh-aneh. Misalnya, begitu maraknya kasus mutilasi, tawuran antarwarga, fatwa golput haram, dan banyak kepusingan lainnya.

Untuk menjadi Presiden Indonesia, seseorang haruslah seorang manusia yang ”kuat lahir batin”. Dia harus sanggup menghadapi kasus penyimpangan perilaku yang sedang terjadi di negeri ini. Korupsi salah satu penyimpangan perilaku yang harus disembuhkan dari banyak orang di negeri ini.

Anugerah besar bagi calon presiden di Indonesia, Obama menjadi Presiden AS. Bila Obama tumbuh besar dan menjadi warga negara Indonesia, tentu akan menjadi capres. Tentu saja dia akan dan menjadi saingan berat para capres kita. Jadi, sewajarnyalah para capres di Indonesia bisa bernapas lega.

Obama jadi presiden, saya pun ikut ge-er. Sebagai orang Sunda saya membayangkan panggilan untuk Obama bagi rakyat Jawa Barat itu Aa Babam. Karena merasa dekat dengan AS dan tentu saya akan merasa dekat dengan komunitas artis di sana. Sebut saja Michael Jackson, Beyonce, Jenifer Lopez, Simon Cowell, si juri American Idol yang judes itu, dan banyak artis lagi. Pernah juga sih melintas wajah Don King.

Namun, pas inget si promotor tinju yang jabrik itu, saya mengusap dada. Biar Don King mah berkomunitas dengan kawan saya saja, Andy Noya. Rambut Andy yang kribo di-rebonding saja sedikit. Tetapi ge-er saya hapus seketika karena banyak SMS yang masuk ke HP saya saat Israel menyerang Palestina. Malah ada SMS bernada sangat marah sekali. ”Gempur AS! Gempur Israel!” katanya. Dunia pun berharap Obama mengambil peran dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina.

Krisis global memberi pelajaran pada dunia dan kepada kita: kita tidaklah bisa terlalu menggantungkan harapan pada negara lain. Sekalipun itu negara Adi Kuasa. Kita melihat negara Adi Kuasa pun bisa terkena krisis!

Obama, Presiden AS, tentu saja way of life dan sudut pandangnya melihat dunia pun berbeda dengan sudut pandang dan kepentingan bangsa kita. Belum tentu sikap dan keputusannya sama seperti yang kita inginkan. Di pundak Obama begitu besar harapan yang digantungkan. Begitu besar amanah yang dipikulnya yang semuanya merupakan beban. Saya kadang berpikir mana ada manusia yang sanggup memikul beban seberat itu. Lagian bukan rocker saja yang manusia, seperti kata Candil Serieus Band. Obama juga manusia!

KOMPAS, 27 Januari 2009

No comments: