Tuesday, April 28, 2009

Virus Flu Babi Diduga Menular Antar Manusia


Delapan kasus Flu Babi yang ditemukan di Amerika Serikat diduga ditularkan antar manusia.

Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Departemen Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan dugaan tersebut saat konferensi pers di Hotel Imperial Aryaduta Makassar. Dia menjelaskan, Flu Babi yang muncul saat ini adalah virus tipe A H1N1.

"Ada H1N1, H1N2, H3N1, H3N2. Dan yang ditemukan adalah H1N1," ujarnya, Sabtu (25/4).

Tjandra menambahkan, virus tersebut berbeda dengan virus Flu Burung. Pada Flu Burung, virus H5N1 tidak ada penularan antar manusia. Dugaaan sementara, virus H1N1 penyebab Flu Babi dapat menular antar manusia.

"H5N1 tidak sama dengan H1N1, sangat berbeda. Virus ini berdekatan dengan virus flu biasa tipe A," terangnya.

Sebelumnya, virus Flu Babi mewabah di Meksiko. Dari 878 orang yang mengalami gejala Flu Babi, 60 orang telah meninggal dunia. 20 di antaranya telah conform terkena virus H1N1 penyebab Flu Babi.

Selain itu, delapan kasus yang ditemukan di Amerika Serikat juga telah conform Flu Babi.

okezone, 26 April 2009


Depkes Tetapkan Enam Langkah Atasi Flu Babi

Data terakhir menyebutkan sebanyak 81 orang di Meksiko diduga tewas akibat terjangkit virus flu babi. Penyakit yang mematikan ini diperkirakan telah menyebar di wilayah Amerika Serikat.

Dengan adanya kasus flu babi (swine flu) pada manusia di Meksiko dan Amerika Serikat, Departemen Kesehatan menetapkan enam langkah untuk kesiapsiagaan.

Menurut Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Depkes Tjandra Yoga Aditama, enam langkah itu adalah pertama, mengumpulkan data dan kajian ilmiah tentang penyakit ini dari berbagai sumber.

Kedua, berkoordinasi dengan WHO untuk memantau perkembangan. Ketiga, membuat surat edaran kewaspadaan dini. Keempat, melakukan rapat koordinasi dengan para kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan.

Kelima, berkoordinasi dengan Badan Litbangkes untuk kemungkinan pemeriksaan spesimen. Keenam, berkoordinasi dengan Departemen Pertanian dan Departemen Luar Negeri untuk merumuskan langkah-langkah tindakan penanggulangan.

"Flu babi adalah penyakit influenza yang disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1 yang dapat ditularkan melalui binatang, terutama babi, dan ada kemungkinan penularan antar manusia," ujarnya seperti dilansir situs Departemen Kesehatan.

Menurutnya, secara umum penyakit ini mirip dengan influenza (Influenza Like Illness-ILI) dengan gejala klinis: demam, batuk pilek, lesu, letih, nyeri tenggorokan, napas cepat atau sesak napas, mungkin disertai mual, muntah dan diare.

Tjandra mengatakan, virus H1N1 sebenarnya biasa ditemukan pada manusia dan hewan terutama babi tetapi keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Begitu juga dengan virus flu burung H5N1 meskipun sama-sama virus influenza tipe A.

Cara penularan flu babi melalui udara dan dapat juga melalui kontak langsung dengan penderita. Masa inkubasinya 3 sampai 5 hari. Masyarakat dihimbau untuk mewaspadai seperti halnya terhadap flu burung dengan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, menutup hidung dan mulut apabila bersin, mencuci tangan pakai sabun setelah beraktivitas, dan segera memeriksakan kesehatan apabila mengalami gejala flu.

Tjandra menyebutkan bahwa sampai saat ini sebaran kasus 8 kasus positif (konfirm) di Amerika Serikat. Sedangkan di Meksiko sebanyak 878 suspek kasus dan 60 diantaranya meninggal dunia. Dari yang meninggal sebanyak 20 kasus dinyatakan positif flu babi.

WHO masih terus mengadakan pertemuan yang membahas masalah flu babi terkait dugaan penularan antar manusia dan sampai saat ini masih ditunggu perkembangannya. Sejauh ini WHO memperkirakan hal ini sebagai public health emergency of international concern atau masalah kesehatan yang memerlukan kewaspadaan internasional dan belum ada travel warning.

Depkes juga telah berkoordinasi dengan Dirjen Peternakan Departemen Pertanian RI untuk mengantisipasi penyebaran flu babi melalui Tim Koordinasi yang sudah ada. Tim Koordinasi yang sudah ada seperti Tim Penanggulangan Rabies Depkes dan Departemen Pertanian yang tugasnya diperluas menjadi Tim Terpadu Penanggulangan Zoonotik (penyakit yang dapat menular dari hewan kepada manusia).

okezone, 27 April 2009

No comments: