Monday, May 25, 2009

Rendra Dukung Mega Prabowo, Ajak Lawan Kekuasaan Asing


Puisi karya Chairil Anwar, Karawang-Bekasi dibacakan WS Rendra dalam deklarasi pasangan Mega-Prabowo. Tidak lupa penyair yang dijuluki 'Si Burung Merak' ini juga menyampaikan dukungannya.

"Saya tidak masuk parpol manapun, tapi saya mendukung Mega-Prabowo. Sebab Mega-Prabowo tidak melanjutkan pemerintah yang didominasi asing," kata Rendra sebelum membacakan puisi di Bantar Gebang, Minggu (24/5/2009).

Menurut Rendra, alasan dia mendukung pasangan ini karena duet ini membuat pemerintahan mandiri yang berbasis ekonomi kerakyatan.

"Sesuai amanat pendiri negara. Karena itu saya akan bacakan sajak Chairil Anwar, Karawang-Bekasi," jelas Rendra.


Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi,
tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati?

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi.
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak.
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.

Kami sudah coba apa yang kami bisa.
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa.

Kami cuma tulang-tulang berserakan,
tapi adalah kepunyaanmu.
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan.

Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan, atau tidak untuk apa-apa.

Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata.
Kaulah sekarang yang berkata.

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi.
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak.

Kenang, kenanglah kami.
Teruskan, teruskan jiwa kami.
Menjaga Bung Karno,
menjaga Bung Hatta,
menjaga Bung Sjahrir.

Kami sekarang mayat.
Berikan kami arti.
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian.

Kenang, kenanglah kami,
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu.
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi.

Selama beberapa menit dia membacakan puisi itu dengan penuh semangat. Di akhir puisi dia mengajak ribuan pendukung Mega-Prabowo melawan intervensi dari negara lain.

"Lawan kekuasaan asing!!!" Tutupnya.

Ramadhian Fadillah, detikPemilu, 24 Mei 2009

No comments: