Do not read this blog if not useful for you, because it will only spend your time, your energy, and spend your money.
Thursday, July 16, 2009
3 Orang Tewas di Kawasan Freeport
Korban serangan bersenjata di area PT Freeport (Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc.) menjadi 3 orang. Yang terakhir seorang anggota polisi, Bripda Marson Freddy, ditemukan tewas di Mile-64, Tembagapura, Timika, Papua. Namun penyebab kematian korban yang sebenarnya masih belum bisa dipastikan.
"Korban ditemukan di lokasi tempat pengejaran pelaku kriminal bersenjata," jelas Kabid Humas Polda Papua AKBP Nurhabri saat dihubungi melalui telepon, Senin (13/7/2009).
Nurhabri menjelaskan kasus penyerangan yang dilakukan orang tak dikenal di kawasan PT Freeport hingga kini sudah menewaskan tiga orang yakni Drew Nicholas Grant berkebangsaan Australia, Markus Rattealo (security) dan seorang anggota polisi Bripda Marson Freddy. "Kita sudah melakukan olah TKP dan dilakukan pengejaran tapi memang lokasi di sana agak sulit mengingat lokasinya hutan, gunung, dan jurang," jelas Nurhabri.
Drew Nicholas Grant (38), tewas ditembak orang tak dikenal, pada hari Sabtu (11/7) pagi, dalam perjalanan dari Tembagapura menuju Timika, Papua. Tiga rekannya, yaitu Lia Madandan, Maju Panjaitan, dan Lukan Jon Biggs, yang berjalan bersama, luput dari terjangan peluru.
Menurut informasi, peristiwa itu terjadi di jalur perusahaan Freeport di Mile-53, sekitar pukul 05.20. Saat itu, Drew bersama tiga rekannya menumpangi mobil milik Freeport berseri LWB 012587. Lukan Jon Biggs, yang mengendarai mobil, duduk bersebelahan dengan Maju. Sementara Drew dan Lia duduk di kursi belakang.
Akibat serangan itu Drew Nicholas Grant, 38 tahun, seorang warga Australia yang merupakan pakar konstruksi Freeport tewas seketika dengan beberapa luka tembak. Kepala Kepolisian Papua, Inspektur Jenderal Bagus Ekodanto mengatakan Grant ditembak lima kali, yaitu di bagian leher, dada, dan perut dari jarak sekitar 25 meter. Namun, polisi masih menyelidiki kasus itu. "Kami belum mau terburu-buru menuding bahwa pelaku berasal dari kelompok separatis," kata Bagus.
Korban kedua, Markus Rattealo, adalah seorang petugas security (satpam) PT Freeport. Ketika itu Markus bersama dua rekannya, yaitu Dedy Jawaru dan Edy Pieter Bunga, sekitar pukul 10.00 WIT membawa logistik dari Timika menuju Tembagapura. Logistik ini rencananya diberikan kepada aparat keamanan yang sedang melakukan penyisiran pascapenembakan Nicholas Grant.
Markus terkena tembakan di bagian punggung, sedangkan Dedy Jawaru dan Edy Pieter Bunga terkena tembakan di bagian kaki. Mereka dirawat intensif di Klinik Kuala Kencana namun pada akhirnya nyawa Markus tidak tertolong.
Serangan terhadap Grant maupun Markus terjadi di kawasan konsesi Grasberg, yang memiliki kandungan emas dan tembaga. Polisi masih menyelidiki berapa banyak pelaku yang terlibat dan motif penembakan. Menurut laporan polisi di Papua, serangan itu dilakukan dengan senjata api yang biasa digunakan militer. "Penembakan sudah direncakan. Jelas bahwa mereka (para penyerang) menggunakan senjata api milik polisi atau militer," kata Kapolda Papua, Irjen Bagus Ekodanto seperti dikutip kantor berita ABC.
Korban terakhir, seorang anggota Polda Papua Bripda Marson Freddy ditemukan telah tewas, Senin (13/7), setelah sebelumnya dinyatakan hilang. Bripda Marson dinyatakan hilang pascapenyerangan di Mile-52 pada hari Minggu yang menyebabkan seorang petugas security Freeport Markus Rattealo tewas. Sesaat setelah Bripda Marson dinyatakan hilang, anggota polri langsung melakukan penyisiran dan berhasil menemukan senjata yang dipegang korban. Namun yang bersangkutan ditemukan telah tewas.
Mayat korban ditemukan dalam sebuah jurang di Mile-64 Distrik Tembagapura. Korban yang tergabung dalam Satgas Amole Polda Papua, bertugas mengamankan sarana vital nasional yakni PT. Freeport. Wakapolda Papua Brigjen Pol Riady Koni ketika dihubungi kantor berita Antara, Senin mengakui, “Korban hilang setelah diserang orang tak dikenal di Mile-52.”
Teror terhadap PT Freeport di Timika terakhir terjadi saat pelaksanaan Pemilu Presiden 8 Juli 2009. Ketika itu, bus operasional karyawan PT Freeport dan pos jaga lalu lintas terowongan di Mile-71 dibakar sekelompok orang tidak dikenal.
Pada tahun 2008 yang lalu, sekelompok orang berusaha meledakkan jembatan di jalur perusahaan tersebut, yang menghubungkan Timika-Tembagapura.
(Dari berbagai sumber ....)
Label:
Freeport,
Papua,
Penembakan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment