Saturday, December 24, 2011

Sondang Hutagalung Mempermalukan SBY


Sondang Hutagalung, mahasiswa UBK yang melakukan aksi bakar diri di depan Istana Negara Republik Indonesia dan akhirnya dikabarkan telah meninggal dunia sore hari 10 Desember 2011, sepertinya ingin menunjukkan kepada khalayak luas bahwa dirinya sudah frustrasi terhadap pemerintah Republik Indonesia sekarang ini. Saking frustrasinya, maka nyawa sendirinya pun dikorbankan kepada bangsa ini dan ditunjukkan dengan membakar diri di depan Istana Negara.


Sebagian orang akan mencela aksinya sebagai suatu pengorbanan sia-sia atau dari sudut agama atau sosial kemanusiaan sebagai tindakan yang salah. Namun sebagian orang lain juga memberi “bintang jasa” atas keberanian Sondang melakukan protes seorang diri dengan cara mengorbankan dirinya sendiri. Sama-sama frustrasi atas keadaan yang terjadi, teroris yang melakukan aksi bom bunuh diri selalu “mengajak” orang lain untuk mati bersama dengan dirinya, maka berbeda sekali sikap Sondang untuk memperlihatkan rasa frustrasinya terhadap pemerintah ini, pengorbanannya tidak menyebabkan orang lain ikut “menderita” akibat perbuatannya.


Rasa frustrasi Sondang dengan membakar dirinya sendiri juga bisa diartikan sebagai mempermalukan SBY sebagai kepala negara Indonesia. Bayangkan saja, mewakili seluruh rakyat Indonesia yang frustrasi terhadap Pemerintahan ini, Sondang berani unjuk gigi agar berita pembakaran dirinya bisa diberitakan di seluruh dunia. Dari sudut perjuangan, nilai keberanian Sondang bisa diberikan nilai yang luar biasa. Paling tidak ini akan menyentak SBY untuk lebih berani membela rakyat Indonesia ketimbang membela para “penjahat” yang merongrong negara ini hingga seperti sekarang ini.

Keberanian mempermalukan SBY dengan pengorbanan jiwa tidak bisa dipandang sebagai perjuangan sia-sia. Kemungkinan besar Sondang adalah “alat pemicu” suatu gerakan yang akan lebih radikal untuk menekan pemerintahan ini agar lebih berani dan tidak melindungi para penjahat. Para aktivis ditantang nyalinya untuk berani berkorban ketimbang cuma cuap-cuap saja.


Selamat jalan Sondang Hutagalung, perjuangan anda akan dikenang, rasa frustasi anda yang ditunjukkan dengan pengorbanan jiwa anda akan menjadi pemicu semangat para pejuang keadilan untuk lebih berani membela dan menegakkan kebenaran bagi rakyat Indonesia.

Kami kagum keberanian anda, Sondang …!

Sumber:
http://politik.kompasiana.com/

No comments: