Friday, October 21, 2011

Kolonel, Sumpahmu Tunai Sudah !!!


Muammar al-Qaddafi (معمر القذافي), yang lahir dan dibesarkan di sebuah tenda Badui di suatu gurun dekat Sirte (Sidra) pada tanggal 7 Juni 1942 itu dikabarkan telah meninggal dunia hari Kamis, 20 Oktober 2011 pada umur 69 tahun.

Kepada televisi al-Jazeera, Pejabat Dewan Transisi Nasional/NTC melaporkan bahwa Qaddafi telah ditangkap di kota kelahirannya, Sirte, hari Kamis pagi (20/10/2011), dan dilaporkan meninggal karena terluka parah pada kepala dan kedua kakinya. Tapi ada juga yang melaporkan bahwa dia meninggal karena ditembak kepalanya dengan pistol.


Meskipun sering disebut sebagai "Kolonel Qaddafi", ia sebenarnya hanya berpangkat Letnan saat merebut kekuasaan dengan menyingkirkan Raja Idris melalui Revolusi al-Fatah pada tahun 1969.

Kekuasaannya yang hampir 42 tahun telah menempatkan posisi Qaddafi sebagai penguasa non-kerajaan terlama keempat sejak tahun 1900 dan juga terlama sebagai pemimpin dan penguasa Arab. Dia bahkan dijuluki sebagai 'the Brother Leader', 'Guide of the Revolution', dan juga 'King of Kings’.


Pemimpin Libya yang sering nyeleneh itu pernah bersumpah tidak akan meninggalkan wilayah Libya meski apa pun yang terjadi. Dia bertekad untuk tetap bertahan di wilayah nenek moyangnya tersebut. Dan kini, sumpah Sang Kolonel yang cukup ganteng di masa mudanya itu tunai sudah.

"Mereka meminta saya untuk pergi. Itu sebuah lelucon. Saya tidak akan pernah meninggalkan wilayah nenek moyang saya yang telah mengorbankan dirinya bagi saya," ujar Qaddafi di hadapan para pendukungnya di kota Zawiyah, sekitar 50 kilometer di sebelah barat Tripoli.


"Saya siap mengorbankan diri saya bagi rakyat dan saya tidak akan pernah menyerah di tanah yang dihiasi oleh darah nenek moyang saya yang berjuang melawan penjajah kolonial Inggris dan Italia," katanya berapi-api pada hari Sabtu 16 Juli 2011 yang lalu seperti dilansir kantor berita AFP, pada keesokan harinya, Minggu (17/7/2011).

"Para tikus-tikus itu telah menyandera orang-orang kita di wilayah Benghazi, Misrata dan wilayah pegunungan bagian barat. Mereka bahkan dijadikan perisai manusia. Lima juta pasukan bersenjata Libya akan mendatangi mereka demi membebaskan kota-kota tersebut," tegas Qaddafi waktu itu.


Pernyataan Qaddafi tersebut sontak memicu serangan roket dari NATO di wilayah Tripoli, Libya. Hingga akhirnya … tamatlah ooohh, riwayatnya!

Walau bagaimanapun, engkau adalah pemimpin sejati yang unik dan langka.


Inna lillahi wa inna ilayhi raji'un
Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu ‘anhu.

Selamat jalan Kolonel ….

No comments: