Thursday, October 27, 2011

Gaddafi Tak Seburuk Seperti yang Dipropagandakan Barat


Gaddafi pertama kali memperoleh kekuasaannya melalui suatu kudeta tak berdarah terhadap penguasa Libya waktu itu, Raja Idris, pada bulan September 1969. Sejak saat itu, Gaddafi telah menjadi seorang pemimpin Arab selama lebih dari 42 tahun. Hingga sejauh itu, tidak ada masyarakat yang berpikir ingin menyingkirkannya. Baru setelah generasi muda yang justru lahir dalam era kekuasaannyalah muncul ide perubahan yang berujung pada pemberontakan. Kita semua tahu, bahwa mayoritas orang-orang yang menentang Gaddafi adalah pemberontak usia muda, yang tidak pernah tahu tentang sejarah negara mereka sendiri! Sungguh ironis!


Gaddafi adalah Orang Besar (The Great Man) yang telah berhasil membuat Sungai besar untuk irigasi di Libya yang mungkin merupakan proyek rekayasa terbesar dan paling kompleks di dunia. Untuk mewujudkan proyek irigasi itu Gaddafi memerlukan waktu lebih dari 20 tahun dengan biaya lebih dari 30 miliar dolar. Dan semua uang yang digunakan untuk membangun proyek ini adalah murni dari Libya. Tak ada uang satu dolar pun yang dipinjam dari dunia luar. Proyek ini merupakan investasi masa depan yang besar dengan sistem irigasi yang kompleks, sehingga ada yang menjuluki sebagai Delapan Keajaiban Dunia.


Proyek ini sangat membantu para petani Libya untuk mengolah tanahnya dan untuk menyediakan air segar yang melimpah, sehingga mampu untuk menumbuhkan tanaman dengan jaminan keberlanjutan dan mampu menghasilkan produksi yang cukup bagi kebutuhan warganya. Bahkan karena dibutuhkan tenaga kerja yang banyak, akhirnya mampu menarik minat para buruh migran dari Mesir yang kelebihan penduduk. Sehingga selain menguntungkan Mesir hasil produksinya diekspor ke negara-negara lain yang selanjutnya akan merangsang tumbuhnya perekonomian Libya lebih lanjut. Sebuah proyek berkelanjutan jangka panjang, yang dikritik dengan rasa iri oleh Barat, karena Libya menjadi sebuah negara yang dapat mencukupi kebutuhan pokoknya sendiri tanpa perlu mengimpor dan tanpa utang ke negara lain.


Mungkin, Libya-lah negara yang telah memiliki sistem perawatan kesehatan terbaik di seluruh Afrika, dimana kematian per 1000 bayi menurun dari tahun ke tahun, Saat ini angkanya sekitar 18/1000 bayi yang merupakan angka kematian bayi terendah daripada kebanyakan negara-negara di Afrika. Angka dari WHO tahun 2000 menunjukkan bahwa 71% penduduk memiliki akses yang baik kepada air bersih, dan bahkan dari data tahun 2006, 97% penduduk Libya memiliki akses yang baik terhadap sanitasi.


Wajib Belajar dalam sistem pendidikan Jamahiriya Libya adalah gratis untuk semua orang dari sekolah dasar sampai ke universitas dan bahkan hingga pendidikan pasca-sarjana, baik di Libya maupun di luar negeri. Pendidikan pra-universitas dibagi menjadi pendidikan dasar, persiapan, dan sekunder. Sekolah ada di mana-mana. Untuk warga yang masih nomaden (hidup berpindah-pindah), ada fasilitas sekolah dan guru keliling (mobile). Pendidikan adalah wajib bagi semua warga, sejak usia 6 hingga 15 tahun.


Pada tahun 1990 Libya dikenakan sanksi oleh Amerika Serikat. Sanksi tersebut membatasi jumlah minyak Libya yang diizinkan untuk ekspor serta membatasi jumlah impor barang-barang yang diperbolehkan, termasuk barang-barang medis dan kebutuhan untuk industri.

Pada tahun 2001, UU yang memberi sanksi ke Libya ini diubah lebih keras lagi untuk memungkinkan presiden AS bisa menghukum perusahaan-perusahaan non-AS yang berinvestasi lebih dari $ 20 juta per tahun di sektor energi di Libya atau Iran.


Gadaffi pernah mengusulkan dibentuknya Negara Uni Afrika (United States of Africa). Dia menyatakan ini pada bulan Juni 2007 di Guinea dan sekali lagi pada bulan Februari 2009 di Ethiopia.

Dia berkata “Saya akan terus berupaya keras agar kita sebagai negara-negara berdaulat mau bekerja sama demi terwujudnya Negara Uni Afrika (United States of Africa).” BBC melaporkan bahwa Gaddafi juga telah mengusulkan “kekuatan militer tunggal Afrika, mata uang tunggal dan paspor tunggal untuk semua warganya sehingga mereka bisa bebas bergerak dan berkeliling tanpa hambatan di seluruh benua Afrika.


Jika terjadi, hal ini akan membuat negara tersebut menjadi negara dengan jumlah penduduk paling banyak nomor 3 di dunia setelah China dan India. Bila mereka bersatu, maka mereka akan memiliki kekuatan lebih besar dalam mempengaruhi dunia, dan risiko ancaman pun menjadi jauh berkurang. Jangan lupa, bahwa kebanyakan negara-negara di Afrika, dahulunya satu tubuh, akan tetapi mereka kemudian dipecah oleh Inggris dan Prancis.

Ingatlah pepatah ini: “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh (United we stand, divided we fall).”


Tokoh yang jadi idola Gaddafi adalah Omar Mukhtar yang berjuang melawan invasi Italia di Libya antara tahun 1911 – 1931. Mereka berperang selama 20 tahun di padang gurun melawan kekuatan militer Italia yang modern. Dapatkah Anda percaya akan hal itu? 20 tahun berperang di padang gurun? 20 tahun bukanlah waktu yang pendek untuk berperang, dan fakta itu benar adanya.

Dia berjuang untuk kemerdekaan, harkat dan martabat tanah airnya dan melindunginya dari serangan barbar oleh bangsa asing.


Dia tidak akan pernah menyerah, padahal dia mulai berjuang ketika usianya sudah menginjak 50 tahun dan tertangkap ketika usianya sudah 70 tahun. Tapi diusia tersebut (ketika Omar Mukhtar tertangkap), dia masih sebagai seorang pejuang.

Dia kemudian dihukum gantung di depan rakyatnya sendiri, tapi kata-kata terakhirnya (tanpa rasa takut sedikit pun), adalah: “Innaa lillaahi wa innaa ilayhi raaji’uun

No comments: