tag:blogger.com,1999:blog-1041418247393119243.post8846844379505128037..comments2023-10-30T23:06:10.359+07:00Comments on Adib Susila Siraj Satu: Kilas Balik Bom BaliAdib Susila Sirajhttp://www.blogger.com/profile/04132896485724884035noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-1041418247393119243.post-34597227477954635902019-01-20T03:12:43.551+07:002019-01-20T03:12:43.551+07:00Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjama...Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.<br /><br />Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.<br /><br />Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.<br /><br />Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.<br /><br />Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjutAmishahttps://www.blogger.com/profile/15167593810771518389noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1041418247393119243.post-20157974963994212912008-12-15T19:39:00.000+07:002008-12-15T19:39:00.000+07:00REVOLUSI !Gile... busyet melihat ketertundukan kit...REVOLUSI !<BR/>Gile... busyet melihat ketertundukan kita terhadap penguasa negeri ini, yang nyata nyata tidak ambil peduli terhadap kesejahteraan, keamanan, dan pemikiran rakyatnya. Pemerintah nyata nyata tidak ambil peduli dalam beberapa kasus. Menelantarkan rakyatnya dan seolah olah rakyat kehilangan induknya. Induk yang diharapkan sibuk sendiri mencari remah roti dan beras yang ditaburkan oleh penjajah asing.<BR/><BR/>Kini, penguasa sibuk sok mengurusi urusan rakyat dengan menetapkan ini dan itu. Penguasa bersikap seolah menjadi hakim, yang sebelumnya pun mampu memutuskan perkara dan keadilan hanya dengan segepok uang. Penguasa pun sibuk bersikap membela kepentingan rakyat dengan embel embel persatuan. Entah persatuan apa yang diserukan, bagiku persatuan yang diserukan adalah kesesatan, pembodohan, kebohongan, dan kemunafiqan. Kemunafiqan penguasa terhadap keadaan rakyat selama ini.<BR/><BR/>Itulah gambaran penguasa kali ini. Dan gambaran orang yang menolak mengatakan perlawanan terhadap rezim adalah gambaran kebohongan dan kemunafiqan pula. Disatu sisi mereka menyerukan revolusi di setiap lini kehidupan. Disisi lain 'terbodohkan' dengan motif palsu penguasa demi untuk menyatukan mereka.<BR/><BR/>Ada lagi gambaran rakyat yang sekedar melawan tanpa mengerti apa tujuan dan untuk apa dia melawan. Melawan sekedar menjadikan retorika tanpa makna dan identitas yang jelas. Melawan sekedar memperturutkan hawa nafsu. Sekedar membelokkan dari ketaatan dan ketertundukan dari hawa nafsu ke hawa nafsu yang lain. Melawan dari sekedar ikut ikutan suara dan keadaan serta ketidak puasan terhadap kondisi. Namun padahal mereka pun diam terhadap keadaan, tidak ikut serta dalam perjuangan perlawanan dan revolusi ini.<BR/><BR/>Kawan...<BR/>Di awal perjuangan dan revolusi ini. Kita sambut bara baru perlawnan. Bara yang benar benar akan membumi hanguskan seluruh ideologi sesat dari kafir penjajah. Menegakkan keadilan, kesejahteraan rakyat, serta panji panji ketauhidan. Merindukan kematian laksanakan merindukan kebahagiaan sejati.<BR/><BR/>Diawal perjuangan dan revolusi ini. Kita berharap tetap melawan, apapun keadaan kita. Dan apapun ketidak setujuan kita terhadap mekanisme revolusi yang terjadi. Intinya satu, tetap bergabung dalam rel dan lokomotif revolusi ini, ataukah lenyap terseret dalam racun racun rezim. Niscaya hanya akan ada dua sisi.KULYUBI ISMANGUNhttps://www.blogger.com/profile/06543742574844254107noreply@blogger.com