tag:blogger.com,1999:blog-1041418247393119243.post700774411150230168..comments2023-10-30T23:06:10.359+07:00Comments on Adib Susila Siraj Satu: Osama "Versus" ObamaAdib Susila Sirajhttp://www.blogger.com/profile/04132896485724884035noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-1041418247393119243.post-526584677096458022009-02-20T16:28:00.000+07:002009-02-20T16:28:00.000+07:00MENCARI SEBUAH MASJIDOleh Taufiq IsmailAku diberit...MENCARI SEBUAH MASJID<BR/>Oleh Taufiq Ismail<BR/><BR/>Aku diberitahu tentang sebuah masjid,<BR/>yang tiang-tiangnya dari pepohon di hutan, fondasinya batu karang dan pualam pilihan<BR/>atapnya menjulang tempat bersangkutnya awan dan kubahnya tembus pandang,<BR/>berkilauan digosok topan kutub utara dan selatan<BR/>Aku rindu dan mengembara mencarinya.<BR/><BR/>Aku diberitahu tentang sepenuh dindingnya yang transparan,<BR/>dihiasi dengan ukiran kaligrafi Qur'an dengan warna platina dan keemasan<BR/>bentuk daun-daunan sangat teratur serta sarang lebah demikian geometriknya<BR/>ranting dan tunas berjalin bergaris-garis gambar putaran angin<BR/>Aku rindu dan mengembara mencarinya.<BR/><BR/>Aku diberitahu tentang sebuah masjid<BR/>yang menara-menaranya menyentuh lapisan ozon dan menyeru azan tak habis-habisnya membuat lingkaran mengikat pinggang dunia kemudian nadanya yang<BR/>lepas-lepas disulam malaikat jadi renda benang emas yang memperindah ratusan juta sajadah di setiap rumah tempatnya singgah<BR/>Aku rindu dan mengembara mencarinya.<BR/><BR/>Aku diberitahu tentang sebuah masjid<BR/>yang letaknya dimana bila waktu azan lohor engkau masuk kedalamnya<BR/>engkau berjalan sampai waktu ashar, tak kan capai saf pertama<BR/>sehingga bila engkau tak mau kehilangan waktu, bershalatlah di mana saja<BR/>di lantai masjid ini yang besar luar biasa<BR/>Aku rindu dan mengembara mencarinya<BR/><BR/>Aku diberitahu tentang ruangan disisi mihrabnya<BR/>yaitu sebuah perpustakaan tak terkata besarnya dan orang-orang dengan tenang membaca di dalamnya, di bawah gantungan lampu-lampu kristal terbuat dari berlian<BR/>yang menyimpan cahaya matahari, kau lihat bermilyar huruf dan kata masuk<BR/>beraturan ke susunan syaraf pusat manusia dan jadi ilmu berguna<BR/>di sebuah pustaka yang bukunya berjuta-juta terletak disebelah menyebelah masjid kita<BR/>Aku rindu dan mengembara mencarinya<BR/><BR/>Aku diberitahu tentang sebuah masjid<BR/>yang beranda dan ruang dalamnya tempat orang-orang bersila bersama dan<BR/>bermusyawarah tentang dunia dengan hati terbuka dan pendapat bisa berlainan<BR/>namun tanpa pertikaian dan kalaupun ada pertikaian bisalah diuraikan dalam simpul<BR/>persaudaraan sejati dalam hangat sajadah yang itu juga terbentang<BR/>di sebuah masjid yang sama<BR/>Tumpas aku dalam rindu. Mengembara mencarinya<BR/>Dimanakah dia gerangan letaknya?<BR/><BR/>Pada suatu hari aku mengikuti matahari<BR/>ketika dipuncak tergelincir sempat lewat seperempat kwadran turun ke barat dan<BR/>terdengar merdunya azan di pegunungan, dan akupun melayangkan pandangan<BR/>mencari masjid itu kekiri dan kekanan, ketika seorang tak kukenal membawa sebuah<BR/>gulungan, dia berkata "Inilah dia masjid yang dalam pencarian tuan"<BR/>dia menunjuk tanah ladang itu dan di atas lahan pertanian dia bentangkan secarik<BR/>tikar pandan kemudian dituntunnya aku ke sebuah pancuran<BR/>airnya bening dan dingin mengalir teraturan, tanpa kata dia berwudlu duluan.<BR/>Akupun di bawah air itu menampungkan tangan, ketika kuusap mukaku,<BR/>kali ketiga secara perlahan, hangat air yang terasa bukan dingin<BR/>Kiranya demikianlah air pancuran bercampur dengan air mataku yang bercucuran.KULYUBI ISMANGUNhttps://www.blogger.com/profile/06543742574844254107noreply@blogger.com