tag:blogger.com,1999:blog-1041418247393119243.post2611071558184211774..comments2023-10-30T23:06:10.359+07:00Comments on Adib Susila Siraj Satu: MERDEKA ATAU MATIAdib Susila Sirajhttp://www.blogger.com/profile/04132896485724884035noreply@blogger.comBlogger7125tag:blogger.com,1999:blog-1041418247393119243.post-74526406926749509992008-12-24T22:36:00.000+07:002008-12-24T22:36:00.000+07:00SAJAK PUTIH Bersandar pada tari warna pelangi Kau ...SAJAK PUTIH <BR/><BR/>Bersandar pada tari warna pelangi <BR/>Kau depanku bertudung sutra senja <BR/>Di hitam matamu kembang mawar dan melati <BR/>Harum rambutmu mengalun bergelut senda <BR/><BR/>Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba <BR/>Meriak muka air kolam jiwa <BR/>Dan dalam dadaku memerdu lagu <BR/>Menarik menari seluruh aku <BR/><BR/>Hidup dari hidupku, pintu terbuka <BR/>Selama matamu bagiku menengadah <BR/>Selama kau darah mengalir dari luka <BR/>Antara kita Mati datang tidak membelah...KULYUBI ISMANGUNhttps://www.blogger.com/profile/06543742574844254107noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1041418247393119243.post-20899520323157223232008-12-24T22:31:00.000+07:002008-12-24T22:31:00.000+07:00AKU Kalau sampai waktuku 'Ku mau tak seorang kan m...AKU <BR/><BR/>Kalau sampai waktuku <BR/>'Ku mau tak seorang kan merayu <BR/>Tidak juga kau <BR/><BR/>Tak perlu sedu sedan itu <BR/><BR/>Aku ini binatang jalang <BR/>Dari kumpulannya terbuang <BR/><BR/>Biar peluru menembus kulitku <BR/>Aku tetap meradang menerjang <BR/><BR/>Luka dan bisa kubawa berlari <BR/>Berlari <BR/>Hingga hilang pedih peri <BR/><BR/>Dan aku akan lebih tidak perduli <BR/><BR/>Aku mau hidup seribu tahun lagi <BR/><BR/>Maret 1943KULYUBI ISMANGUNhttps://www.blogger.com/profile/06543742574844254107noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1041418247393119243.post-80980310749484125612008-12-24T22:29:00.000+07:002008-12-24T22:29:00.000+07:00KRAWANG-BEKASI Kami yang kini terbaring antara Kra...KRAWANG-BEKASI <BR/><BR/>Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi <BR/>tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi. <BR/>Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami, <BR/>terbayang kami maju dan mendegap hati ? <BR/><BR/>Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi <BR/>Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak <BR/>Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu. <BR/>Kenang, kenanglah kami. <BR/><BR/>Kami sudah coba apa yang kami bisa <BR/>Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa <BR/><BR/>Kami cuma tulang-tulang berserakan <BR/>Tapi adalah kepunyaanmu <BR/>Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan <BR/><BR/>Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan <BR/>atau tidak untuk apa-apa, <BR/>Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata <BR/>Kaulah sekarang yang berkata <BR/><BR/>Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi <BR/>Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak <BR/><BR/>Kenang, kenanglah kami <BR/>Teruskan, teruskan jiwa kami <BR/>Menjaga Bung Karno <BR/>menjaga Bung Hatta <BR/>menjaga Bung Sjahrir <BR/><BR/>Kami sekarang mayat <BR/>Berikan kami arti <BR/>Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian <BR/><BR/>Kenang, kenanglah kami <BR/>yang tinggal tulang-tulang diliputi debu <BR/>Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi <BR/><BR/>(1948) <BR/>Brawidjaja, <BR/>Jilid 7, No 16, <BR/>1957KULYUBI ISMANGUNhttps://www.blogger.com/profile/06543742574844254107noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1041418247393119243.post-72494908999050302742008-12-24T22:23:00.000+07:002008-12-24T22:23:00.000+07:00UCAPKAN KATA-KATAMUjika kau tak sanggup lagi berta...UCAPKAN KATA-KATAMU<BR/><BR/>jika kau tak sanggup lagi bertanya<BR/>kau akan ditenggelamkan keputusan-keputusan<BR/><BR/>jika kau tahan kata-katamu<BR/>mulutmu tak bisa mengucapkan apa maumu<BR/>terampas<BR/><BR/>kau akan diperlakukan seperti batu<BR/>dibuang dipungut<BR/>atau dicabut seperti rumput<BR/><BR/>atau menganga<BR/>diisi apa saja menerima<BR/>tak bisa ambil bagian<BR/><BR/>jika kau tak berani lagi bertanya<BR/>kita akan jadi korban keputusan-keputusan<BR/>jangan kau penjarakan ucapanmu<BR/><BR/>jika kau menghamba kepada ketakutan<BR/>kita memperpanjang barisan perbudakanKULYUBI ISMANGUNhttps://www.blogger.com/profile/06543742574844254107noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1041418247393119243.post-29822817290666705042008-12-24T22:17:00.000+07:002008-12-24T22:17:00.000+07:00NYANYIAN AKAR RUMPUTJalan raya dilebarkankami teru...NYANYIAN AKAR RUMPUT<BR/><BR/>Jalan raya dilebarkan<BR/>kami terusir<BR/>mendirikan kampung<BR/>digusur<BR/>kami pindah-pindah<BR/>menempel di tembok-tembok<BR/>dicabut<BR/>terbuang<BR/><BR/>kami rumput<BR/>butuh tanah<BR/>dengar!<BR/>gabung ke kami<BR/>biar jadi mimpi buruk presiden !<BR/><BR/>juli 1988KULYUBI ISMANGUNhttps://www.blogger.com/profile/06543742574844254107noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1041418247393119243.post-33549938721624297132008-12-24T22:10:00.000+07:002008-12-24T22:10:00.000+07:00AKU MASIH UTUH DAN KATA-KATA BELUM BINASAaku bukan...AKU MASIH UTUH DAN KATA-KATA BELUM BINASA<BR/><BR/>aku bukan artis pembuat berita<BR/>tapi aku memang selalu kabar buruk buat<BR/>penguasa<BR/><BR/>puisiku bukan puisi<BR/>tapi kata-kata gelap yang berkeringat dan berdesakan mencari jalan<BR/>ia tak mati-mati<BR/>meski bola mataku diganti<BR/>ia tak mati-mati<BR/>meski bercerai dengan rumah<BR/>ditusuk sepi<BR/>ia tak mati-mati<BR/>telah kubayar yang dia minta<BR/>umur-tenaga-luka<BR/><BR/>kata-kata itu selalu menagih<BR/>padaku ia selalu berkata<BR/>kau masih hidup<BR/><BR/>aku memang masih utuh<BR/>dan kata-kata belum binasa<BR/><BR/>( 18 Juni 1997 )KULYUBI ISMANGUNhttps://www.blogger.com/profile/06543742574844254107noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1041418247393119243.post-7838008710804462582008-12-24T22:02:00.000+07:002008-12-24T22:02:00.000+07:00puisi ini hanya ingin berpesan puisi ini hanya ing...puisi ini hanya ingin berpesan<BR/><BR/> <BR/><BR/>puisi ini hanya ingin berpesan<BR/><BR/>di luar ada orang mengeluh sambil meraung<BR/><BR/>seperti habis disiksa<BR/><BR/>raungannya tak jelas<BR/><BR/>berceloteh di kegelapan<BR/><BR/>mulutnya pecah<BR/><BR/>sekujur tubuhnya lebam<BR/><BR/>apakah kau tak mendengar?<BR/><BR/>cobalah lirihkan suaramu<BR/><BR/>barangkali kau akan mengerti<BR/><BR/>apa mau dia<BR/><BR/> <BR/><BR/>puisi ini hanya mengabarkan<BR/><BR/>di luar bangkai busuk berserakan<BR/><BR/>apakah kau tidak mencium baunya?<BR/><BR/> <BR/><BR/>tok! tok! tok!<BR/><BR/>inilah temanmu datang<BR/><BR/>bukakan pintumu<BR/><BR/> <BR/><BR/>solo 6.8.87KULYUBI ISMANGUNhttps://www.blogger.com/profile/06543742574844254107noreply@blogger.com